Penulis
Intisari-online.com - Seperti kita ketahui bersama, merdekanya Timor Leste tak lepas dari pengaruh beberapa negara seperti, Australia dan Portugal.
Australia merupakan satu negara yang paling getol menginginkan kemerdekaan Timor Leste.
Namun di balik itu semua ternyata ada udang di balik batu, Australia menginginkan sesuatu yang besar dari Bumi Lorosae seperti dilansir dariGreenleft.org.au.
Seorang warga Australia, Bernard Collaery, yang dikenal sebagai pendukung hukum Timor Leste se
Mengatakan, bahwa di pihak pemerintah Australia secara berturut-turut mereka telah mengincar dan mencuri sumber daya negara itu secara ilegal dan tak bermoral.
Dia telah menjadi temandan penasihat pemimpin kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, penasihat Saksi K, dan mata-mata yang membocorkan informasi tentang penyadapan Australia di ruang kabinet Timor Leste.
Dia juga membela dalam persidangan tertutup, terhadap tuduhan menerima orang Australia secara tidak benar dalam dokumen rahasia.
Secara terbuka dia telah menunjukkan borok Australia yang selalu memandang Bumi Lorosae sebagai obyek pasif.
Menurutnya tindakan Australia menjadikan Timor Leste sebagai obyek sapi perahan adalah nyata, negeri itu dirampok habis-habisan dari sumber daya petrokimia, baik untuk rezim buruh maupun liberal.
Timor Leste memang merupakan koloni Portugis, namun Australia memiliki kebijakan lama untuk menguasai Laut Timor secara sembunyi-sembunyi.
Australia secara ilegal mengeluarkan izin ekplorasi minyak yang merambah perairan Portugis.
Seperti yang diperlihatkan Collaery, dia berpendapat helium yang terkandung dalam cadangan milik Timor Leste sangat diinginkan Australia.
Bahkan hal itu melebihi minyak dan gas alam milik Timor Leste.
Helium adalah bahan sterategis, berharga mahal.
Para Menteri Australia sengaja menyembunyikan informasi keberadaan Helium saat bernegosiasi dengan kepemimpinan Timor Leste pasca kemerdekaan.
Bahwa helium bisa memperkaya perusahaan yang terlibat bagi Australia.
Collaery menjelaskan, sangat penting bagi warga Australia untuk menyadari sejauh mana amoralitas, ketidakjujuran, dan kolusi dari penguasanya.
Hal itu jika diteruskan bisa menghancurkan kehidupan orang Timor Leste, dengan tidak berperasaan.
Collaery adalah pengacara seumur hidup yang menjabat sebagai wakil ketua Menteri dan Jaksa Agung di pemerintahan ACT.
Dia gagal sebagai penulis, karena lebih banyak mengeksplorasi hukum daripada narasinya
Sebagai orang Australia dia adalah teman dekat dan orang kepercayaan Xanana Gusmao, yang bertahun-tahun terlibat konflik politik dengan pemimpin Fretilin, Mary Alkatiri.
Alkatiri digambarkan ingin mendapatkan sejumlah dana pemerintah untuk membangun Timor Leste, dan bernegosiasi dengan Australia.
Sayangnya mereka justru dirampok sementara tak satupun PBB yang mengakui tipu muslihat pemerintah Australia.
Menurut Collaery, cerita ini harus disiarkan ke seluruh dunia, menganggapnya sebagai sumber yang baik untuk menusuk kelas penguasa Australia.