Penulis
Intisari-online.com -Habis Merdeka Malah Seperti Dirampok Teman Sendiri, Timor Leste Ternyata Jadi Rebutan Dua Negara Ini Sampai Diiming-Imingi Untuk Melepaskan Diri Dari Indonesia.
Timor Leste mendapatkan kemerdekaan setelah melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tahun 2002 melalui referendum Timor Leste diakui oleh PBB sebagai negara setelah penduduknya memilih melepaskan diri dari Indonesia.
Meski sudah 18 tahun berlalu, banyak kisah menarik seputaran Timor Leste yang hingga kini masih sedikt diketahui orang Indonesia
Termasuk keterlibatan dan campur tangan beberapa negara di balik kemerdekaan Bumi Lorosae.
Menurut The Guardian, salah satu negara yang paling getol memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste adalah Australia.
Namun, tentu saja ada udang di balik batu, Australia memiliki agenda khusus mengapa menginginkan kemerdekaan Timor Leste.
Menurut keterangan, tujuan Australia adalah untuk mempertahankan hak atas kawasan yang kaya Hidrokarbon di Laut Timor yang lebih dekat ke Timor-Leste ketimbang Australia.
Pasalnya sebelum Timor Leste mendapatkan kemerdekaannya setidaknya ada dua negara yang menjadi penghalang Australia.
Pada awal tahun 1960-an, Australia mengeluarkan izin minyak di Laut Timor ke Woodside, produsen gas alam terbesar di Australia Greater Sunrise.
Sebelum merdeka, kawasan itu diperbutkan oleh Portugis dan Indonesia.
Jika Timor Leste bergabung dengan Indonesia, praktis wilayah itu akan menjadi milik Indonesia.
Sementara itu, Australia menolak permintaan Portugis untuk melakukan perundingan dan meminta menegosiasikan perjanjian itu dengan Indonesia tahun 1972.
Batas yang disetujui telah mengubah batas izin untuk Woodside dan perusahaan lain, yaitu jauh ke utara pada garis tengah.
Ketika Timor Leste mendapatkan kemerdekaanya 20 Mei 2002, pemerintah Australia meminta Timor Leste untuk memperoleh kedaulatan atas garis tengah itu.
Dengan alasan, tantangan terhadap keamanan nasional dan hubungan luar negeri, dan ekonomi Australia.
Hal itu membawa ASIS (Australian Secret Intelligence Service), beserta intelijen lainnya mendukung perundingan Australia dalam menentukan batas maritim.
Bertahun-tahun negosiasi itu belum terealisasi hingga akhirnya, Canberra dan Dili menentukan batas Laut Timor.
Batas Laut itu diperoleh lebih dari garis tengah dan memberi Timor Leste sebagian besar dari Greater Sunrise.
Perjanjian itu ditandatangani oleh PBB di New York pada tahun 2018.
Seolah seperti dirampok teman sendiri, Timor Leste berhasil mempermalukan Australia.
Penyelesaian sengketa itu, adalah kali pertama hubungan Australia dan Timor Leste tidak dicampuri oleh negara asing sejek memperoleh kemerdekaanya.
Kesepakatan itu dibagi 90-10 dengan Australia atas pendapatan di ladang minyak tersebut.
Meski berhasil membongkar niat busuk Australia, puluhan tahun sebelumnya Australia telah mengambil keuntungan dari ladang minyak tersebut.