Penulis
Intisari-Online.com - Ratusan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dilaporkan tiba di Palu, Sulawesi Tengah padaSabtu (15/8/2020).
Apa yang dilakukan oleh para TNI AD itu?
Dilansir dari kompas.com padaSabtu (15/8/2020), para anggota TNI AD itu datangmenggunakan penerbangan komersil milik Lion Air.
Lalu mereka tiba di bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu sekitar pukul 13.51 WITA.
Pasukan TNI Angkatan Darat yang akan bergabung dengan Satgas Tinombala merupakan bagian dari Brigade Infanteri Lintas Udara 18 Trisula Kostrad.
Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf mengatakan, pasukan terbaik milik TNI AD ini mempunyai kemampuan intel dan tempur.
"Mereka pernah bertugas di Papua, Aceh dan juga Timor-Timur (sekarang Timur Leste)," kata Danrem Farid, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/8/2020).
Pasukan tempur TNI AD ini dalam waktu dekat akan berangkat ke Poso dan bergabung dengan Satgas Tinombala.
Mereka akan turut serta memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang saat ini masih bergerilya di peguningan Poso.
Danrem Farid mengimbau kepada masyarakat jangan terpengaruh dengan kelompok MIT.
"Jangan lagi jadi simpatisan dan kurir MIT," ujar Danrem Farid.
Kapolda Sulteng Irjen Syafril Nursyal mengatakan, jumlah personel TNI yang berada di bawah kendali operasi (BKO) untuk memperkuat Satgas Tinombala dinilai cukup untuk memburu sisa-sisa kelompok MIT.
"Saya optimis," tegas Kapolda.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal mengatakan, dengan pelibatan TNI dalam operasi ini diharapkan kasus terorisme yang sudah terjadi selama 20 tahun ini bisa segera berakhir.
"Itu yang jadi pemikiran kita melibatkan TNI."
"Kepada kelompok teroris pilihannya mati atau menyerahkan diri," tegas Kapolda.
Seperti diketahui kelompok sipil bersenjata yang saat ini berada di atas pegunungan Poso belum seluruhnya tertangkap.
Ada sekitar 12 orang lebih yang saat ini berada di atas pegunungan Poso.
Kapolda Syafril mengatakan para pengikut Ali Kalora semakin bertambah.
"Dari hasil evaluasi terjadi fluktuasi. Ada yang ditangkap."
"Namun ada yang naik lagi. Seperti contohnya DPO yang sudah ditangkap 5 orang."
"Dari 5 itu, 3 orang mati tertembak, 2 orang ditangkap," jelas Kapolda Syafril.
Atas dasar itulah Operasi Tinombala di Poso yang telah berakhir pada 28 Juni 2020, akhirnya kembali diperpanjang hingga 30 September 2020 mendatang.
Dengan pelibatan TNI di dalamnya, diharapkan kasus terorisme di Poso segera berakhir.
(Erna Dwi Lidiawati)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "150 Prajurit TNI Terbaik Tiba di Palu untuk Buru Kelompok Mujahidin di Poso" dan"TNI Gabung Satgas Tinombala, Kapolda Sulteng Berharap Terorisme di Poso Berakhir")