Penulis
Intisari-Online.com -Pada 2019 lalu, seorang ibu selamatkan kembali putranya yang sudah meninggal dan bahkan hanya beberapa saat sebelum dikremasi.
MelansirDaily Mirrorpada Kamis (11/7/2019), pria tersebut adalah Gadham Kiran, pria asal India yang mengalami koma setelah terkena hepatitis.
Awalnya dokter mengira dia dalam kondisi vegetatif.
Namun, mahasiswa berusia 18 tahun itu dinyatakan meninggal otaknya dan dikirim ke rumah untuk prosesi pemakaman.
Baca Juga: Iseng Cuci Wajahnya dengan Baking Soda Selama 7 Hari, Wanita Ini Merasakan Manfaat yang Tak Terduga
Saat semua orang tengah bersedih dengan kematiannya, tak luput sang ibu yang terus berdoa yang percaya anaknya belum meninggal.
Ibunya bernama Saidamma mengatakan padaHindustan Times, "Saya terkejut dan memberi tahu kerabat saya, lalu segera memanggil praktisi medis setempat.
"Dia memberi tahu kami bahwa nadi anak saya masih berdetak, dan menghargai kami dengan tidak melepaskan vetilator," katanya.
"Dalam tiga hari, Kiran mulai sadar dan berbicara dengan nada rendah, Dia diberhentikan pada hari Minggu dan kami mulai melakukan perawatan seperti saran dokter," sambungnya.
Sejak Rabu (26/6), Gadham telah dirawat di rumah sakit, dia menderita demam hebat hingga muntah.
Kondisinya semakin kritis seminggu kemudian pada Rabu (3/7).
Dokter menyatakan dia meninggal secara klinis, namun ibunya menolak mematikan mesin pendukung.
Dia tetap di rumah sakit bersama keluarga dan lainnya, hingga mereka akhirnya mulai mengatur pemakamannya.
Kemudian, anak tersebut dibawa ke rumah dan siap untuk dilakukan prosesi kremasi oleh anggota keluarga.
Namun, saat semua telah siap dan ibunya telah meikhlaskan kepergiaan anaknya sebuah hal ajaib terjadi, Sidamma melihat air mata mengalir di wajah kiri Kiran.
Hasilnya mereka langsung memanggil praktisi medis setempat.
"Denyut nadinya sama, mereka segera menghubungi dokter dan memberikan suntikan pada pasien," kata praktisi medis Rajababu Reddy dikutip dariIndiana Today.
Dia menambahkan kondisi Kiran membaik, dan perlahan semakin membaik setelah beberapa hari berlalu.
Pada 7 Juli, kondisinya stabil dan kini membaik secara signifikan. Bahkan bisa berbicara pada ibunya.
Sidamma yang telah kehilangan suaminya pada 2005, tak bisa berhenti bersyukur ketika mengetahui putranya bangkit kembali dari kematian.
Sementara kejadian itu menjadi perbincangan di kota, dan orang-orang memuji kekuatan seorang ibu.
Afif Khoirul M