Find Us On Social Media :

Ketika Ribuan Mayat Dibiarkan Membusuk hingga Diikat di Pohon, Beginilah Kondisi Perkebunan Mayat, Mau Sumbangkan Mayat Anda Setelah Meninggal di Sini?

By Mentari DP, Senin, 10 Agustus 2020 | 11:55 WIB

Mayat membusuk di perkebunan mayat.

Intisari-Online.com - Pada awal tahun 1970-an, para ilmuwan forensik yang bertugas pada kasus-kasus kriminal hanya bisa mengamati mayat menggunakan bangkai babi.

Hal itu karena secara fisiologis, mereka mirip dengan manusia.

Bahkan sekarang, banyak negara di luar AS masih memanfaatkan bangkai babi untuk penelitian semacam itu.

Namun pada tahun 1972, seorang pria bernama Dr. William Bass melakukan revolusi dalam dunia forensik.

Baca Juga: Terkenal Superior di Kawasan Timur Tengah, Justru Militer Israel Kewalahan dan Tak Berdaya dalam Peperangan Ini, 'Jadi Pukulan Telak Bagi Kesombongan Mereka'

Dia mendirikan perkebunan mayat pertama di Universitas Tennessee di Knoxville.

Ide Bass ini muncul karena awalnya dia ditugasi untuk menyelidiki kasus lokal terkait jenazah dari era Perang Sipil.

Bass membuat analisis yang salah dengan menyatakan jenazah adalah milik orang baru.

Padahal jenazah yang dimaksud memang prajurit Perang Sipil yang awet karena pembalseman dan peti besi yang tertutup rapat.

Baca Juga: Sering Dipertanyakan, Ini Alasan Palestina dan Israel Berperang Selama Lebih dari 70 Tahun, Rupanya Akar Masalahnya Sederhana dan Bukan Soal Agama!