Degenerasi makula penyebab kematian Covid-19
Jika komplemen dan koagulasi memengaruhi keparahan Covid-19, orang dengan komplemen hiperaktif atau gangguan koagulasi yang sudah ada sebelumnya, seharusnya lebih rentan terhadap virus.
Berdasarkan hal ini, Saphira dan Tatonetti melihat pasien Covid-19 dengan degenerasi makula, penyakit mata yang disebabkan oleh komplemen yang terlalu aktif, serta gangguan koagulasi umum seperti trombosis dan pendarahan.
Di antara 11.000 pasien Covid-19 yang datang ke Columbia University Irving Medical Center, para peneliti menemukan lebih dari 25 persen dari mereka meninggal dunia dengan memiliki degenerasi makula terkait usia, dibandingkan dengan tingkat kematian rata-rata 8,5 persen.
Selain itu, sekitar 20 persen memerlukan intubasi.
Angka kematian dan intubasi yang lebih tinggi tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan usia atau jenis kelamin pasien.
"Komplemen juga lebih aktif pada obesitas dan diabetes. Studi ini dapat membantu menjelaskan mengapa orang dengan kondisi tersebut juga memiliki risiko kematian yang tinggi akibat Covid-19," jelas Saphira.
Para ilmuwan kemudian memeriksa bagaimana aktivitas gen berbeda pada orang yang terinfeksi virus corona.