Find Us On Social Media :

Termasuk Jadi Bahan Racikan Bom Bali 2002, Simak Kisah Antara Amonium Nitrat dan Aksi Bom di Indonesia Berikut Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 7 Agustus 2020 | 11:38 WIB

Bom Bali 2002 silam

1. Bom di Jalan Sabang

Penggunaan amonium nitrat sudah terdeteksi pada kasus aksi pengemboman di pusat perbelanjaan Ramayana di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pada 2 Januari 1999.

Diberitakan Harian Kompas, 4 Januari 1999, Kaditserse Polda Metro Jaya Kolonel (Pol) Alex Bambang Riatmojo mengatakan bom yang digunakan dalam kasus tersebut sejenis bom ikan.

Sementara itu, Harian Kompas pada 25 Apr 1999 memberitakan, seorang ahli bom, A Oemar Daniell mensinyalir bom yang digunakan dalam kasus di Jalan Sabang adalah jenis ANFO yang diisi dengan sumbu api standar.

Baca Juga: Covid Hari Ini 7 Agustus 2020, WHO: Jumlah Kasus Covid-19 Pada Orang Muda Meningkat Tajam

Bahan peledaknya terdiri dari amonium nitrat (NH4NO3) yang biasa dipakai untuk pupuk.

Bom ANFO ini terdiri dari amonium nitrat sebanyak 94 persen dan dicampur dengan oli (solar) sebanyak 6 persen.

"Dengan sebuah pemicu berkekuatan 1,5 ampere, ANFO ini sudah bisa meledak," jelas Oemar yang merupakan pengajar mata kuliah teknik peledakan di Universitas Trisakti.

2. Bom Bali

Baca Juga: Buaya Raksasa Diyakini Titisan dari Kerajaan Siluman, Kepalanya Dipotong Dibungkus Kain Kafan dan Dikubur di Lokasi Terpisah: 'Sudah Menyalahi Kodratnya'