Kini, Joan menceritakan bagaimana seorang ibu ini memaafkan pembunuh yang telah menghancurkan masa depan anaknya.
"Aku butuh waktu lama," katanya.
“Pertama-tama saya pahit dan marah, kebanyakan di sistem peradilan. Jacob telah berada di dalam hanya selama 14 bulan dari hukuman 30 bulannya. Saya pikir hidup James lebih berharga dari itu.
"Pencegah macam apa itu untuk geng lain? Ketika saya pertama kali melihat Jacob di foto polisi, dia tampak seperti preman. Tetapi kemudian, dua setengah tahun kemudian, saya bertemu dengannya dan dia tampak seperti pemuda yang sangat rentan yang benar-benar membutuhkan dukungan saya," sambungnya.
Rupanya melihat keadaan Jacob, Joan merasa ingin melakukan sesuatu untuk 'membangun' hidup pria itu, agar pembunuh anaknya tidak kembali ke kehidupan lamanya.
Saat muncul keinginan itu, ada pikiran bahwa itu artinya dia mengkhianati putranya. Wanita ini pun bergelut dengan hati dan pikirannya hingga akhirnya ia mantap memaafkan Jacob.
"Tapi itu tidak benar. Aku masih sangat mencintai dan merindukan James. Aku hanya tidak bisa membawa kebencian bersamaku lagi.
"Dan ketika saya memaafkan Yakub, rasanya seperti dibebaskan," ungkapnya.