Penulis
Heboh Elon Musk sebut Piramida Dibangun oleh Alien, Benarkah? Ini 'Rahasia' Pembangunan Piramida yang pernah Diungkap para Ilmuwan
Intisari-Online.com - Keberadaan berbagai 'keajaiban dunia' memang membuat kita tercengang, tak jarang bertanya-tanya.
Bagaimana bisa hal itu ada atau bangunan itu terbentuk?
Padahal, mereka ada sejak berabad-abad lalu ketika belum bermunculan teknologi-teknologi canggih.
Baru-baru ini, Elon Musk, tokoh bisnis dunia yang merupakan pendiri Tesla Motors dan SpaceX, menghebohkan jagat twitter.
Melansir Daily Star (31/7/2020), Elon Musk telah memicu teori konspirasi kuno bahwa Piramida Besar Mesir dibangun oleh alien, bukan arsitek manusia jenius.
Pengusaha miliarder berusia 49 tahun itu membuat cuitan di twitter pada hari Jumat untuk berspekulasi tentang asal-usul dan penciptaan piramida, yang mendapat banyak respon dari pengikutnya.
Elon yang baru menyambut kelahiran seorang putra bernama Æ A-Xii itu memicu perdebatan liar dengan pandangannya.
"Alien membangun piramida obv," tulisnya.
"Ramses II [keren]," imbuhnya, menggunakan emoji untuk melambangkan kata 'keren'.
Ia melanjutkan dengan membahas sejarah dibangunnya Piramida Agung.
“Piramida Agung adalah struktur tertinggi yang dibuat oleh manusia selama 3800 tahun. Tiga ribu, delapan ratus tahun," tulisnya.
Ia pun membagikan tautan ke halaman wikipedia tentang Piramida Agung Giza.
Rameses II hidup antara tahun 1303 SM dan 1213 SM dan diyakini telah berusia 90 tahun ketika dia meninggal, usia yang sangat mengejutkan untuk saat itu.
Ia memerintah sebagai Firaun Mesir antara 1279-1213 SM.
Sementara Piramida Agung Giza, yang tertua dan terbesar dari tiga piramida Giza, dibangun selama periode 20 tahun, selesai pada 2560 SM, 1257 tahun sebelum Rameses lahir.
Seorang pengikut bernama Sarah Parcak menolak saran Elon bahwa Piramida dibangun oleh alien.
Baca Juga: 6 Hal Ini Katakan pada Wanita Saat Berhubungan Intim di Tempat Tidur
"Egyptologist di sini Elon yang bekerja di situs piramida kerajaan," cuitnya.
"Mereka tidak melakukannya, Mesir Kuno + kita bahkan punya papirus yang seperti tweet langsung konstruksi piramida di Giza," imbuhnya.
Dia kemudian menawarkan sang pengusaha akses ke sumber dayanya untuk mengkonfirmasi klaimnya sendiri.
Sementara yang lain memihak Elon, dengan satu tulisan: “Aliens sobat. Jangan melawannya."
Baca Juga: Jerawat Bermunculan setelah Sering Pakai Masker? Ini Kata Dokter tentang Cara Mengatasinya
Mengenai 'rahasia' pembangunan Piramida di Mesir, sebelumnya pernah dijelaskan oleh para ilmuwan.
Melansir Kompas.com(10/11/2018), French Institute for Oriental Archaeology di Kairo dan University of Liverpool, Inggris, menemukan bukti yang dapat menjadi titik terang mengenai konstruksi piramida itu.
Pernyataan dari Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengungkapkan bahwa para arkeolog menemukan sisa-sisa dari sistem unik yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan blok batu dari tambang batu pualam bernama Hatnub yang berada di gurun bagian timur.
Meskipun sebagian besar Piramida Besar terbuat dari batu kapur, orang Mesir biasanya juga menggunakan batu pualam untuk beberapa fitur, seperti lantai, patung, peti mati, ataupun vas.
Baca Juga: Jerawat Bermunculan setelah Sering Pakai Masker? Ini Kata Dokter tentang Cara Mengatasinya
Sistem yang ditemukan oleh para arkeolog untuk memindahkan pualam itu sendiri terdiri dari jalan utama yang dikelilingi oleh dua tangga berisi beberapa lubang tiang.
"Dengan menggunakan kereta luncur, orang Mesir kuno mampu menarik blok-blok pualam keluar dari tambang di lereng yang sangat curam," kata Yannis Gourdon, salah satu arkeolog yang terlibat.
Tali yang terpasang pada kereta luncur membuatnya lebih mudah untuk ditarik di jalan.
Sistem ini merupakan yang pertama kalinya ditemukan di tambang Mesir kuno.
Penemuan itu pun dapat memberikan wawasan tentang misteri bagaimana blok kapur besar yang membentuk sebagian besar piramida akhirnya dapat ditarik ke samping.
"Sistem semacam ini tidak pernah ditemukan di tempat lain. Dan temuan ini membuktikan bahwa sistem pengangkutan ini sudah ada setidaknya sejak pemerintahan Khufu, pembangun Piramida Besar Giza," ujar Gourdon seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (1/11/2018).
Dengan demikian, artinya selama masa pemerintahan Khufu, orang Mesir kuno tahu bagaimana memindahkan batu-batu besar menggunakan lereng yang sangat curam.
"Oleh karena itu, mereka bisa menggunakannya untuk pembangunan piramidanya," papar Gourdon lagi.
Terkait tenaga kerja yang bekerja dalam pembangunan itu juga banyak perdebatan.
Yunani kuno berpikir bahwa Piramida Besar dibangun menggunakan tenaga kerja budak sekitar 100.000 orang.
Akan tetapi, pada akhir abad ke-20, para arkeolog menemukan bukti bahwa tenaga kerja yang digunakan jumlahnya jauh lebih sedikit.
Yaitu hanya 20.000 orang pekerja terampil saja yang mungkin dipakai untuk tugas pembuatan piramida.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari