Sebagian besar tentara Jepang dikatakan tidak menggunakan kondom saat berhubungan badan, sehingga mereka menyebarkan penyakit menular.
Para wanita yang dirawat diberi metode yang sangat negatif, diberi arsenik dengan dosis tinggi atau merkuri, sehingga mereka menjadi tidak subur.
Dalam kesaksiannya tahun 1966, Chong mengatakan seorang gadis yang terinfeksi penyakit kelamin telah menginfeksi 50 tentara.
Untuk mencegah dan mensterilkan penyebaran penyakit, batang besi dimasukkan ke dalam alat kelaminnya. Jika mereka hamil akan dipaksa untuk melakuka aborsi.
Tahun 1945 saat Jepang kalah perang, Chong mencoba melarikan diri tapi dia tertangkap lalu disiksa secara brutal di bibir, payudara, dan perutnya sampai pingsan.
Saat dia terbangun sudah dilemparkan disis gunung, dia dibawa kembali ke Korea.
"Saya kembali dengan bekas luka, tanpa emosi dan tidak tahu bagaimana berkomunikasi pada usia 18 setelah 5 tahun menjadi budak nafsu bagi orang Jepang," katanya.