Find Us On Social Media :

Kehidupan Mengerikan para Migran, Kalau Tidak Tewas karena Kekerasan dan Kebrutalan, Mereka Selamat dengan Trauma yang Buruk

By Tatik Ariyani, Rabu, 29 Juli 2020 | 13:10 WIB

Ilustrasi migran

'Kondisi mengerikan'

Mereka yang selamat, kebanyakan mengalami trauma.

Hal itu terjadi khususnya bagi mereka yang melintasi Libya, di mana banyak percobaan pembunuhan, penyiksaan dan kerja paksa serta pemukulan yang meluas sebagaimana dinyatakan dalam laporan tersebut.

Puluhan ribu pengungsi dan pencari suaka seringkali merupakan migran sub-Sahara Afrika dan Asia yang berharap bisa melintasi Mediterania namun terdampar di Libya yang tengah dilanda kekacauan. Rute itu menjadi rute utama migrasi ilegal ke Eropa.

Baca Juga: Ketidakbecusan Pemerintah Menangkap Buron Djoko Tjandra Kini Menyeret Nama Budi Gunawan, Sang Kepala BIN Dituntut untuk Dipecat karena Ini

Dan banyak juga yang mencoba melintasi Mediterania dihentikan dan dikembalikan oleh penjaga pantai Libya.

Lebih dari 6.200 pengungsi terpaksa turun di Libya sejauh ini, kebanyakan dilaporkan mengalami 'kondisi yang mengerikan'.

Para wanita dan anak-anak perempuan, juga pria dewasa dan anak laki-laki menghadapi risiko tinggi pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya selama rute yang beragam itu.