Penulis
Intisari-Online.com - Ini adalah kisahYolande Marie-Louise Duvernay.
Dilansir dariexpress.co.ukpada Selasa (28/7/2020),YolandeDuvernay lahir pada bulan Desember 1812 di Paris, Prancis.
Namun kehidupannya tidak seperti anak perempuan lainnya.
Sebab, dia lahir dariseorang penjual wanita yang bernama Madam Duvernay.
Dia memiliki kedua orangtua yang sangat tamak.
Bahkan sejak usia 15 tahun, ia sudah dijual kepada 'klien-klien' orangtuanya.
Seluruh uang yang ia dapat dari menjual dirinya dua pertiga diambil oleh ibunya.
Namun Yolande tidak pernah mengeluh.
Keinginan terbesar Yolande adalah menjadi seorang penari dan kisahnya tidak pernah menghambatnya.
Dia pun tetap menari.School of Dancemerupakan sekolah tari pertamanya.
Ketika usia 18 tahun, ia lolos masukParis Opera, salah satu opera terbaik di Paris saat itu.
Hidup antara menari dan menjadi budak seks mengantarkannya ke London tahun 1836.
Selain untuk bertemu dengan ‘klien-klien’ dari kedua orangtuanya, Yolande mengikuti pentas tari diTheater Royaldi Drury.
Setelah itu, ia menjadi salah satu primadona di sana.
Seluruh laki-laki mengakui kecantikan dari Yolande. Bahkan Ratu Victoria menjadikannya salah satu penari favoritnya.
Untuk sekali menari, Yolande digaji 5 Juta Euro (Rp73 miliar).
Sampai suatu hari, ia bertemu dengan salah satu laki-laki terkaya di Inggris, Stephen Lyne-Stephens.
Keduanya jatuh cinta dan menikah.
Pernikahan itu membawa Yolande pada titik tertinggi dalam hidupnya.
Bebas dari pekerjaan ‘menjual diri’ ia menjadi Nyonya Yolande Lyne-Stephens.
Tahun 1960, sang suami meninggal dunia.
Sejak saat itu juga, Yolande memegang seluruh kendali kekayaan suaminya.
Itu semua termasuk tiga buah rumah besar di Paris dan Inggris, area tembak di Norflok, membangun museum, ribuan hektar lahan.
Yolande juga membangun gereja dan kapel di Inggris.
Salah satunya adalah gereja Katolik Our Lady dan Martis Inggris di Cambridge.
Kehidupan Yolande dari seorang budak seks, penari, lalu menjadi wanita terkaya di Inggris berakhir ketika ia meninggal dunia pada tahun 1894 pada usia 82 tahun.
Sampai saat ini total kekayaannya mencapai 220 Juta Euro (Rp3,2 triliun).