Penulis
Intisari-Online.com - Walau Indonesia tengah menghadapi pandemi virus corona (Covid-19), nyatanya pemerintah tidak bisa lengah di sektor lain.
Termasuk dalam dunia militer.
Bahkan, demi memperkuat kekuatan militer Indonesia,Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah mengutarakan minatnya untuk membeli jet tempur baru.
Di mana jet tempur yang dimaksud adalah jet tempur Eurofighter Typhoon dari Austria.
Kabar tersebut berhembus setelah Prabowo mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner soal tawaran untuk membeli 15 pesawat bekas milik Austria itu.
Apa kehebatan jet tempur tersebut sehingga dilirik oleh Prabowo?
Berikut perbandingan Eurofighter Typhoon dengan Dassault Rafale dan Sukhoi SU-35, para kompetitor yang juga sempat dilirik oleh Prabowo:
Eurofighter Typhoon
Dalam laman resminya, disebutkan bahwa pesawat jet ini mampu memuat hingga enam bom, enam rudal, meriam, dan pod penargetan.
Jet ini dibekali dua mesin eurojet EJ200 bertenaga tinggi dan ringan, mampu mendorong pesawat dengan kecepatan mencapai 2.0 mach atau sekitar 2.469 kilometer per jam.
Eurofighter Typhoon mempunyai panjang 15,96 meter, lebar sayap 10,95 meter, dan dapat terbang mencapai ketinggian hingga lebih dari 55.000 kaki.
Soal sensor, pesawat jet ini dilengkapi dengan pirate infrared sensor, sebuah sensor petama di dunia yang berasal dari spesifikasi sistem senjata yang ideal untuk radar dan sistem pertahanan (DASS).
System Sub AIDS Defensif (DASS) yang terdiri atas Electronic Support Measures dan Electronic Counter Measures mampu meningkatkan daya komputasi untuk mendukung perlindungan dari ancaman musuh.
Sistem Laser Designator Pod (LPD) memungkinkan jet tempur ini untuk mengunci dan menyerang target secara tepat.
Sukhoi SU-35
Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur multirole udara berkemampuan canggih yang dikembangkan dari jenis SU-27.
Dengan kecepatan maksimal 2.390 kilometer per jam, SU-35 memiliki kemampuan manuver yang tinggi dengan sudut serang tinggi.
Dibandingkan dengan desain SU-27, diameter badan depan Su-35 telah ditingkatkan untuk mengakomodasi antena berdiameter 900 milmeter yang lebih besar dari radar Irbis-E.
Total ada 12 titik senjata, rinciannya adalah empat di bagian sayap, dua di bawah badan pesawat, dan satu di bawah mesin.
Pesawat ini mampu mengangkut senjata-senjata canggih, seperti bom kendali TV KAB-500Kr dan rudal anti-kapal.
Radar yang dimiliki oleh Sukhoi SU-35 ini dapat mendeteksi pesawat tak berawak hingga rudal pada jarak hingga 90 kilometer.
Dassault Rafale
Pesawat Dassault Rafale yang juga sempat dilirik oleh Prabowo ini disebut termasuk salah satu jet temput terbaik saat ini.
Dikutip dari laman resminya Dassault Aviation, Rafale merupakan satu-satunya pesawat tempur di Eropa untuk yang menggunakan radar pemindaian elektronik RBE2.
Dengan tingkat pancaran dan daya komputasi yang tinggi, RBE2 menawarkan kinerja maksimal dan sulit untuk untuk ditiru oleh radar pemindaian mekanik.
Radar itu memungkinkan pesawat untuk melakukan pelacakan look-up dan look-down ke semua aspek dari target udara, baik dalam pertempuran jarak dekat maupun jarak jauh dalam segala cuaca dan gangguan tinggi.
Dassault Rafale memiliki kapasitas muatan hingga 9 ton, hampir setara dengan berat bersih tubuh pesawat yang mencapai 10 ton.
Dengan kapasitas itu, jet ini bisa mengangkut beragam jenis senjata.
Seperti rudal anti kapal The AM39 EXOCET, rudal jarak jauh The SCALP, bom kendali yang memiliki hulu ledak hingga 2.000 Ibs.
(Ahmad Naufal Dzulfaroh)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Membandingkan Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Prabowo dengan Para Kompetitor")