Ternyata Bukan Gempa Bumi atau Hujan Meteor, Ilmuwan Meramal Skenario Kiamat Justru Berawal dari Manusia

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com –Banyak peradaban zaman dulu meramalkan kiamat, tetapi belum pernah ada yang meramal seperti apa kejadiannya.

Mulai peradaban Maya sampai ramalan Jayabaya, manusia memprediksi akhir peradaban tanpa tahu bagaimana peradaban itu akan berakhir.

Melihat banyaknya peradaban kuat jatuh, seperti peradaban Maya, Kekaisaran Roma, Dinasti Han Cina, sampai pada Kerajaan Gupta di India.

Baca Juga: Antimainstream! Seniman Ini Lahirkan Tren Membuat Tato di Bagian Tubuh yang Tak Terduga, Tato Aman Tersembunyi dan Hanya Orang Tertentu yang Dapat Melihatnya

Banyak peneliti yang bertanya, bagaimana kiamat peradaban itu bisa terjadi?

Peneliti memperkirakan jika peradaban manusia bisa runtuh karena manusia itu sendiri.

Kehilangan sumber daya dan konflik, seperti perang dan protes masyarakat, bisa menjadi awal runtuhnya sebuah peradaban.

Baca Juga: Inilah Wujud Sempurna 'Pinggang Kupu-kupu' Milik Dilraba Dilmurat, Artis China Keturunan Minoritas Uighur yang Laporkan Penggemarnya Sendiri

Kehilangan sumber daya juga menjadi fokus penelitian.

Saat tingkat sumber daya tinggi, populasi manusia juga tinggi, tetapi sebaliknya, populasi manusia akan berkurang jika sumber daya mereka mulai habis.

Saat populasi manusia sedang tinggi-tingginya, mereka menguras sumber daya alam, sayangnya sumber daya alam bumi terbatas.

Baca Juga: Anastas Mikoyan, Cegah Kiamat di Bumi Amerika Serikat, Atasi Kelaparan di Uni Soviet, Punya Julukan Mirip Soeharto

Hal inilah yang ditakutkan peneliti, kelaparan bisa menjadi skenario kiamat paling memungkinkan.

Kesenjangan ekonomi juga menjadi salah satu skenarionya.

Menurut jurnalPsychological Science2011, persentase kesenangan, rasa saling percaya, dan kepuasan bisa merosot akibat adanya kesenjangan pendapatan per-kapita.

Baca Juga: Seberapa Dekat Kitadengan Perang Dunia 3? Para Ahli Bongkar SituasiKeamanan Dunia yang Makin Mengerikan, Mulai Siapkan'Jam Kiamat'

Teknologi mutakhir juga tidak membantu peradaban untuk menghindar dari kehancuran.

Faktanya, peradaban maju, mutakhir, rumit dan kreatif bisa menjadi peradaban yang rapuh dan tidak kekal.

Hal tersebut masih bisa berubah, masyarakat masih bisa merubah perilaku buruk mereka dalam mengeksploitasi alam dan harus mendistribusikan kekayaan secara merata. (M.Fauzan Aziz/livescience.com)

Ade Sulaeman

Baca Juga: Ramai Disebutkan Pasta Kunyit dan Madu Bisa Sembuhkan Mata Ikan pada Kaki, Benarkah?

Artikel Terkait