Find Us On Social Media :

Membentang Hingga Indonesia, 'Resimen Litoral Laut' Mulai Diaktifkan AS di Pulau Ini, Batasi Ruang Gerak Tiongkok di Laut China Selatan

By Ade S, Jumat, 24 Juli 2020 | 08:20 WIB

Rupanya perbuatan China di Natuna adalah untuk menguji klaim mereka atas Laut China Selatan, ini respon Indonesia

Membentang Hingga Indonesia, 'Resimen Litoral Laut' Mulai Diaktifkan AS di Pulau Ini, Batasi Ruang Gerak Tiongkok di Laut China Selatan

Intisari-Online.com - Rencana Amerika Serikat (AS) untuk membatasi ruang gerak Tiongkok di Laut China Selatan semakin dibuktikan.

Kini mereka mulai mengaktifkan "resimen litoral laut" yang rencananya akan membentang dari Jepang hingga ke Indonesia.

Strategi yang juga disebut sebagai "rantai laut" tersebut diharapkan akan mampu membatasi pergerakan China.

Apalagi, saat ini AS meyakini China tengah berupaya keras memperbesar pengaruhnya di seluruh Asia.

Baca Juga: China Kian Meradang, Sebut AS Biang Keladi di Seluruh Dunia Terutama di Laut China Selatan, 'ASEAN Harus Waspada, Mereka Mempermainkan Kalian'

Untuk itu, sebagai langkah pertama, AS akan melakukan pengerahan unit-unit Marinir AS di Okinawa, Jepang.

Untik ini kelak akan dipersenjatai rudal anti-kapal dan pertahanan udara.

Marinir AS akan bekerjasama dengan pasukan Jepang di pulau-pulau yang ada di Kepulauan Okinawa guna mencegah akses ke Pasifik bagi militer China.

"Anda ingin menghalangi, untuk mencegah musuh potensial mengambil langkah selanjutnya," kata Komandan Marinir AS Jenderal David Berger dalam wawancara telepon, Kamis (23/7), kepada Reuters.

Baca Juga: China Ketar-ketir, 5 Kapal Perang Australia Dekati Tempat Latihan AS dan Jepang di Laut China Selatan, Konfrontasi Dimulai?

"Jika Anda melihat keluar dari China, itulah yang harus Anda lihat, aliansi yang solid," tambahnya.

Pada Maret lalu, Berger menerbitkan rencana "Desain Kekuatan 2030" untuk memangkas jumlah pesawat, artileri meriam, dan panser termasuk tank.

Desain itu menciptakan "Resimen Litoral Laut" yang dilengkapi dengan rudal dan drone yang bisa mencegah kontrol musuh untuk memperebutkan wilayah dengan mengancam kapal perang dan pesawat mereka.

Rencana Marinir AS itu di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang meningkat.

Tepat di saat Washington menuduh Beijing menggunakan pandemi virus corona baru untuk klaim teritorial lebih lanjut di Laut China Selatan dan meningkatkan pengaruhnya di tempat lain di Asia.

Beijing menegaskan niatnya di kawasan itu bertujuan damai dan menuduh Washington berusaha untuk mendorong perselisihan antara negara-negara di Asia.

Baca Juga: Urat Malu China Sudah Putus, Sering Buat Vietnam Meradang di Pertikaian Laut China Selatan, Kini Mulai Bujuk Rayu Agar Vietnam Tidak Terlena dengan AS, Tanda China Jiper?

Kepulauan Okinawa di Jepang adalah bagian dari apa yang oleh perencana militer sebut sebagai "rantai pulau pertama".

Kelak, 'rantai pulau' ini akan membentang dari Jepang melalui Filipina hingga ke Indonesia.

Semuanya akan bertumpu pada kekuatan yang tumbuh di Tiongkok.

Dalam rencana desainnya, Berger menunjuk pada pergeseran fokus ke "persaingan kekuatan besar dan titik baru di kawasan Indo-Pasifik".

Dia mengatakan, Korps Marinir AS akan memiliki resimen pesisir operasional yang berbasis di Okinawa pada 2027.

Selain itu, di Guam yang berdekatan dengan Jepang dan Hawaii.

Baca Juga: Dalih Kuatkan Pertahanan Udara Indo-Pasifik, AS Pamerkan Pembom Nuklir B-1B ke Guam, Jepang Sambut Tambahan Kekuatan Militer itu Dengan Suka Cita

Rencana itu, Berger menambahkan, bukan berarti peningkatan jumlah pasukan di Okinawa dan akan Korps Marinir lakukan dalam ketentuan aliansi militer AS saat ini dengan Jepang.

Dalam waktu dekat, ia akan terbang ke Jepang untuk bertemu dengan para petinggi negeri matahari terbit.

"Untuk menjelaskan, di mana kita berada, dan ke mana kita menuju," ujarnya.

 

Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Untuk cegah China, AS bakal tempatkan unit Marinir bersenjata rudal di Jepang".