Gambar-gambar Ini Bikin Bergidik Ngeri, Ungkap Saat Laut Berubah Merah Darah, Ada 250 Paus dan 35 Lumba-lumba 'Dibantai dengan Brutal'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Lautan mendadak menjadi berwarna merah darah karena lebih dari 250 paus dibantai dalam adegan yang menyerupai film horor berdarah.

Tapi ini bukan film, ini adalah tradisi tahunan yang telah berlangsung selama 1.000 tahun.

Dan itu masih berlanjut meski ada kecaman dari kelompok aktivis hewan.

Dilansir dari Daily Star, Senin (20/7/2020), Paus tak berdosa dibantai dalam ritual tahunan 'Grindadrap.'

Baca Juga: Memilukan, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tak Dikenal hingga Belikan Batu Nisan, 3 Bulan Kemudian Baru Terungkap Jasad Itu Anaknya Sendiri yang Hilang, Begini Kisahnya

Sebuah tradisi di kepulauan Faroe.

Tradisi kontroversial terjadi setelah perburuan pertama tahun ini.

Gambar-gambar telah menunjukkan para nelayan mengarungi bangkai yang mati saat ikan paus diangkut ke pantai.

Baca Juga: Tersulut Api Cemburu, Seorang Pria Bunuh Pacarnya di Mobil, Percakapan Sang Pacar Ini yang Didengar Pelaku Sebelum Melakukan Aksi Kejinya

Paus pilot telah berenang melalui pantai pulau-pulau terpencil di lepas pantai Islandia sebelum para nelayan mengepung mamalia itu dari kapal.

Mereka kemudian digiring menuju air dangkal di dekat pantai untuk kemudian dipotong-potong.

Juru kampanye pelestarian laut nirlaba, Sea Shepherd mengecam "praktik biadab" bersama dengan gambar-gambar mengerikan ini yang menunjukkan para pemburu membunuh ikan paus di air.

Baca Juga: Tak Cukup Laut China Selatan dan Hong Kong, Myanmar pun Jadi 'Medan Pertempuran' Baru AS dengan China

Mereka mengatakan 35 lumba-lumba telah dibantai bersama dengan 252 paus pilot minggu ini.

Wilayah ini berada di Hvalba, sebuah desa di Kepulauan Faroe, yang merupakan sekelompok pulau di Atlantik Utara antara Norwegia dan Islandia.

Baca Juga: 5 Angkatan Laut Paling Kuat Sepanjang Masa, Termasuk Teknologi China yang 1.000 Tahun Lebih Maju dari Eropa Saat Dinasti Ming Sedang Jaya-jayanya

Pod paus besar telah ditemukan di Sandvik, desa lain di Kepulauan Faroe.

Gambar mengerikan menunjukkan paus tak berdaya yang berjejer di pantai setelah dipotong dan diseret ke pantai di Torshavn, Kepulauan Faroe.

Seorang juru bicara Sea Shepherd mengatakan:

"252 paus pilot bersirip panjang dan 35 lumba-lumba bersisi putih Atlantik terbunuh di Hvalba tadi malam setelah pod besar ditemukan di Sandvik.

Baca Juga: Satu per Satu Keluarganya Positif Corona, Rumah Amitabh Bachchan Ditetapkan sebagai 'Zona Dalam Pengawasan' Covid-19

"Ini adalah perburuan Grindadrap terorganisir pertama tahun 2020 dengan daging dari perburuan didistribusikan pertama kali kepada sekitar 70 peserta perburuan dari kapal dan mereka yang membunuh di pantai - dan kemudian sisanya ke desa-desa di Suouroy dengan semua penerima kemudian bebas untuk menjual makanan mereka."

" Dan berbagi daging jika mereka mau. "

Diperkirakan sekitar 100.000 paus pilot berenang di dekat Kepulauan Faroe setiap tahun.

Baca Juga: 5 Rencana Perang China dalam Entaskan Urusan Konflik-konfliknya, Berikut Operasi Militer yang Mungkin Bisa Dilancarkan Xi Jinping!

Blue Planet Society mengatakan paus "dibantai secara brutal dan kejam."

ORCA, kelompok konservasi nirlaba lainnya, mengatakan:

"Kepada keluarga indah paus pilot yang dibunuh secara brutal di Kepulauan Faroe Denmark, kami sangat menyesal. Kami akan terus berjuang untuk mengakhiri olahraga darah gila ini."

Baca Juga: Covid Hari Ini 20 Juli 2020: Ketika Angka Kasus Positif Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi dari China, Tapi yang Sebenarnya Terjadi Lebih Parah?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari