Penulis
Dengan Air Mata Berlinang, Dokter Kandungan Ini Ceritakan Kisah Pilunya Bantu Persalinan Seorang Istri yang Telah 14 Tahun Mandul Tapi Berujung Kematian
Intisari-Online.com - Setelah menikah, kehadiran buah hati nampaknya jadi pelengkap hidup wanita dalam berumah tangga.
Didampingi suami yang senantiasa mencintai, seorang istri yang akan segera menjadi ibu tentu senantiasa diliputi rasa bahagia.
Namun apa jadinya, jika penantian panjang untuk menjadi ibu tak berjalan sesuai harapan, bahkan sampai nyawa harus melayang?.
Hal inilah yang disaksikan oleh seorang dokter kandungan.
Baca Juga: Empat Manfaat Campuran Kunyit dan Madu yang Jarang Diketahui, Termasuk Turunkan Kadar Gula Darah
Tanpa menjelaskan identitasnya, ia membagikan sebuah kisah pilu saat membantu persalinan.
Bukan berakhir bahagia, namun duka juga mengiringi akhir dari prosesnya.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari akun Instagram @humansofpakistan yang mengunggah sebuah postingan pada 6 September 2017.
Seorang dokter lengkap dengan masker dan penutup kepala nampak duduk termenung dengan air mata berlinang.
Rupanya, ada kisah sedih dibalik potret dokter kandungan tersebut.
"Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidupku.
Sebagai seorang dokter, saya telah menangani banyak persalinan wanita hamil dan tiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.
Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini belum termasuk 9 bulan waktu yang mereka habiskan untuk mengandung bayi.
Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.
Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berharap agar hal-hal seperti ini terjadi, tapi kadang Tuhan punya rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan?
Dia telah mandul selama 14 tahun! Kami telah mencoba program bayi tabung dan banyak metode ilmiah lain, wanita itu melalui banyak program kehamilan.
Akhirnya Tuhan memberkatinya, dan hal itu jauh melampaui sains dan pengetahuan manusia.
Dia hamil meskipun memiliki kista indung telur dan banyak fibroid, dia masih bisa hamil.
Fibroidnya mulai meleleh dan semuanya baik-baik saja, saya tahu itu adalah kehendak Tuhan, Tuhan melakukan banyak hal untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungannya.
Setelah 9 bulan, tiba saatnya melahirkan, suaminya segera membawanya ke rumah sakit dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan merawatnya.
Dia mengalami kontraksi selama berjam-jam, setelah 7 jam, itu sangat menyakitkan sehingga kami memutuskan untuk melakukan operasi caesar.
Tapi kami kehilangan dia, namun bayinya masih hidup.
Sebelum kematiannya, wanita itu menggendong bayinya dan tersenyum, 'Tuhan itu hebat' dan kemudian ia menghembuskan nafas terkahir.
Saya sangat sedih dan sedih, saya pergi sendiri untuk menyampaikan kabar kepada suaminya.
Setelah mendengar berita kematian istrinya, sang suami pingsan.
Hari bahagia mereka berubah menjadi masam.
Kami kehilangan hidup hanya untuk memberikan kehidupan baru hari ini.
Harap hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk menghidupkan.
Hargai istrimu! Mengandung bayimu selama 9 bulan bukanlah lelucon dan bersusah payah untuk melahirkan anak-anak Anda adalah pengorbanan besar.
Saya berdoa kepada Tuhan untuk melindungi semua orang yang membaca ini, terutama wanita hamil, mohon doakan mereka.
Teruntuk semua suami, aku ulangi, hormat istrimu karena dia benar-benar pemberi hidup.
Semoga Tuhan menguatkan semua wanita hamil, dan melahirkan bayi dengan selamat," tulis akun @humansofpakistan dalam unggahannya.
Sang dokter kandungan rupanya terguncang usai wanita hamil yang ia bantu persalinannya tak bisa selamat.
Terlebih, sang dokter tahu, perjuangan wanita tersebut untuk bisa mengandung, usai selama 14 tahun mandul.
Dewi Lusmawati
Artikel ini telah tayang di Gridhot.id dengan judul "Duduk Termenung dengan Air Mata Berlinang, Dokter Kandungan Bagikan Kisah Pilunya Bantu Persalinan Seorang Istri yang Telah 14 Tahun Mandul Tapi Berujung Kematian"