"Aku tidak melihat adanya bukti yang mendukung ide jika virus ini dilepaskan secara sengaja atau tidak sengaja," ujar Ian Lipkin, direktur Pusat Infeksi dan Imunitas di Columbia University setelah Washington Post merilis rekaman itu.
"Anda tidak bisa mengatakan seseorang bersalah tidak sengaja melepas sebuah virus. Harus ada buktinya."
Ahli lain tidak menganggap isi rekaman itu cukup signifikan.
"Selalu ada tantangan global dalam mempertahankan pekerja ahli. Semua fasilitas seperti ini menghadapi hal yang sama," ujar Rob Grenfell, direktur Biosekuritas dan Kesehatan di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization.
Sampai saat ini rekaman itu dimasukkan sebagai "SBU" singkatan dari sensitive but unclassified, atau isinya tergolong sensitif tetapi belum bisa diklasifikasikan.
Segera setelah Trump menyebutkan tuduhannya kepada Lab Wuhan, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan terdapat "banyak sekali bukti" yang mendukung teori jika virus Corona memang berasal dari Wuhan.
Jumat kemarin saat ditanya apakah Pompeo memiliki bukti yang mendukung teori Lab Wuhan setelah memo 2018 itu, juru bicaranya tidak mengatakan informasi spesifik tetapi menawarkan permintaan Pompeo kepada China agar transparan.
"Mereka telah menghancurkan banyak sampel, mereka membungkam jurnalis dan dokter yang bersiap membicarakan akan virus ini dan tidak perbolehkan mereka untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai sebuah negara: menjadi transparan dan terbuka, berkomunikasi dan bekerjasama," ujar Pompeo.