Kemunculannya Mirip Covid Pada tahun 2019, China Umumkan Virus Pneumonia Baru Menyebar di Asia Sudah Ada 32.000 Kasus dan 415 Kematian

Afif Khoirul M

Penulis

Meski Covid belum tuntas, tak lama ini dunia kembali dikejutkan dengan pengumuman China temukan wabah penyakit misterius baru.

Intisari-online.com -Kemunculannya Mirip Covid Pada tahun 2019, China Umumkan Virus Pneumonia Baru Menyebar di Asia Sudah Ada 32.000 Kasus dan 415 Kematian.

Menjelang akhir tahun 2019, tentu kita masih ingat bagaimana virus corona muncul pertama kalinya di Wuhan China.

Orang-orang mendatangi rumh sakit dengan gejala misterius yang belum pernah ada sebelumnya.

Awalnya semua orang hanya mengira itu penyakit sederhana, namun seiring berjalannnya waktu penyakit itu menjadi wabah dan melumpuhkan akivitas di Wuhan.

Kemudian, China mengumumkan penyakit tersebut dengan sebutan Virus Corona alias Covid-19.

Baca Juga: Tiba-tiba Alami Lonjakan Kasus, Filipina Suruh Polisi Cari Warga yang Positif Covid-19 dari Rumah ke Rumah, 'Ada Beberapa Pasien yang Melarikan Diri'

Kini wabah Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia, dengan 12 juta penduduk terinfeksi penyakit ini.

Sudah nyaris 7 bulan lebih, wabah ini menghantui penduduk dunia dan bahkan belum ditemukan solusi untuk mengatasinya.

Meski demikian belum lama ini dunia kembali dikejutkan dengan pengumuman China temukan wabah penyakit misterius baru.

Melansir Daily Express pada Rabu (15/7/2020), pejabat China melaporkan ada pneumonia baru tak dikenal dengan tingkat kematian lebih tinggi dari Covid-19.

Baca Juga: Lakukan Lockdown Selama Berbulan-bulan,Ekonomi Singapura Anjlok ke Level Terparah Sepanjang Sejarah, Walau Gitu Mereka Sukses Tekan Kasus Covid-19

Ironisnya wabah ini sudah menyebar di Asia, menurut laporan itu.

Daerah Kazakhstan menjadi yang pertama melaporkan lonjakan kasus virus baru ini, sejak pertengahan Juni lalu.

Kementerian Kesehatan negara itu mengatakan, telah mencatat 32.000 kasus jenis pneumonia baru antara 29 Juni dan 5 Juli dengan 451 kematian.

Kedutaan China di Kazakhstan mengatakan, negara itu menyaksikan 1.772 kematian pada paruh pertama tahun ini, beberapa di antara adalah warga Tiongkok.

Mereka menggambarkannya sebagai pneumonia baru yang belum diketahui.

Dalam peringatan kepada warga China di Kazakhstan, pejabat kedutaan mengatakan, "tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi dari virus corona."

"Departemen Kesehatan negara itu melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia ini, tetapi belum mengidentifikasi jenis virusnya," katanya.

Baca Juga: Tak Henti-hentinya Serang Negaranya, PM Jepang Sebut Sikap China Lebih Berbahaya daripada Ancaman Nuklir Korea Utara

Warga negara China didesak untuk melindungi diri mereka dengan cara yang sama ketika menghadapi virus corona.

Kasusnya digambarkan dengan pertama kalinya Covid-19 muncul di Wuhan dan kini telah menginfeksi 12 juta penduduk dunia.

Covid-19 sendiri memaksa sebagian besar negara di dunia untuk mengunci dan memaksa orang-orang memakai masker wajah.

Menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan secara menyeluruh.

Saul Kisikova, kepala departemen perawatan kesehatan di Ibukota Kazakhstan berbicara kepada kantor berita negara Kazinform.

Dia mengatakan, "sekitar 300 orang didiagnosis pneumonia sedang dirawat di rumah sakit setiap hari."

Baca Juga: Covid Hari ini 15 Juli 2020: Kasus di Indonesia Capai 78.572, Tak Pakai Masker Jadi Alasan Meningkatnya Penyebaran Virus

Ayzhan Esmagambetova, kepala petugas sanitasi mengatakan, tingkat kematian akibat pneumonia meningkat pada bulan Juni sebanyak empat kali di Kazakhstan.

Dia mengatakan mereka yang jatuh sakit ditemukan 'tidak' didiagnosis dengan Covid-19.

Sementara itu, di Kazakhstan sendiri ada 53.021 kasus Covid-19 dan 264 kematian akibat Covid-19.

Negara itu juga sudah melakukan penguncian sejak 16 Maret lalu, tetapi sudah mulai mencabut pembatasan sosial sejak 11 Mei.

Artikel Terkait