Find Us On Social Media :

Kelanjutan Ketegangan Lembah Galwan: Meski Narendra Modi Mengancam China, Pakar Sebutkan Ia Tidak Akan 'Membangunkan Macan Tidur' Karena Sudah Sadar Diri Duluan

By Maymunah Nasution, Selasa, 14 Juli 2020 | 10:44 WIB

Kedatangan Perdana Menteri India Narendra Modi ke wilayah berkonflik antara India-China.

Bagaimana tidak, China rupanya memiliki kekuatan militer lebih besar dan lebih baik dari China.

Mengutip South China Morning Post, sampai kekuatan BJP naik sejak 6 tahun yang lalu, politik India telah didominasi oleh partai Indian National Congresss yang lebih condong ke arah kiri.

Maksudnya, partai tersebut menekankan pengembangan sosial ekonomi dan kebijakan untuk bekerjasama dengan China sejak tahun 1947.

Tahun 1947 adalah tahun ketika India mendapatkan kemerdekaan dari Inggris.

Baca Juga: Riasan Pernikahannya Jelek dan Super Menor, Lapisan Bedak Begitu Tebal dan Warna Merah Darah Bibir Sangat Mencolok, Setelah Pengantin Makeup Ulang Malah Seperti Ini

Namun, kerjasama antara dua negara besar itu rusak ketika terjadi pertempuran memperebutkan perbatasan pada akhir 1962.

Pertempuran itu menghasilkan kekalahan memalukan bagi India, dan ekspansi teritori China di wilayah Aksai Chin, Himalaya.

Meski begitu, partai Kongress mencoba mempertahankan hubungan dengan China setelah konflik, dan membiarkan urusan perbatasan tidak tersentuh, seperti dipaparkan oleh Srikanth Kondapalli, profesor studi China di Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi.

"Partai Kongress dulunya selalu sangat persuasif terkait hal ini dan akan meminta militer tidak melakukan hal ini atau itu di perbatasan karena akan menimbulkan konflik dengan China," ujar Kondapalli.

Baca Juga: Di Tengah Resepsi Mewah di Istana Pengantin Wanita Membuat Tamu Panik dan Besan Menangis, Kejadian Sesungguhnya Rupanya Sungguh Miris