Covid Hari Ini 10 Juli 2020: Kematian Pasien Covid-19 Mencapai Lebih dari 3.000 Orang, Gugus Tugas Ungkap Sebab Tingginya Kasus Fatal di Indonesia

Khaerunisa

Penulis

Covid Hari Ini 10 Juli 2020: Kematian Pasien Covid-19 Mencapai Lebih dari 3.000 Orang, Gugus Tugas Ungkap Sebab Tingginya Kasus Fatal di Indonesia

Intisari-Online.com -Penambahan jumlah kasus positif Covid-19 yang diumumkan pada Kamis (9/7/2020) kemarin cukup mengejutkan.

Bukan hanya bertambah di angka seribuan, bahkan penambahannya sudah lebih dari dua ribu kasus, tepatnya 2.657 kasus.

Ini sekaligus menjadi penambahan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia sejauh ini, terhitung sejak kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret 2020.

Penambahan itu pun menyebabkan saat ini totalnya ada 70.736 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara Diakui WHO, Risiko Penularan Covid-19 Meningkat, Ini yang Harus Kita Waspadai

Menurut data yang dipaparkan Yurianto, penambahan terbesar terdapat di Jawa Barat. Angkanya pun terbilang besar.

"Penambahan cukup banyak dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus," ujar Yurianto.

Berikutnya, ada Jawa Timur dengan 517 kasus baru, DKI Jakarta mencatat 284 kasus baru, Sulawesi Selatan ada 130 kasus baru, dan Sulawesi Utara dengan 126 kasus baru.

Provinsi lain yang mencatat penambahan kasus di atas 100 pasien adalah Jawa Tengah dengan 120 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 108 kasus baru, dan Sumatera Utara dengan 108 kasus baru.

Baca Juga: Unit Kidon, Tim Pembunuh Angen Rahasia Mossad yang Lakukan Misi Balas Dendam dengan Cara yang Sadis namun Tak Meninggalkan Jejak

Sementara itu, data periode yang sama menunjukkan ada 1.066 pasien sembuh, sehingga totalnya 32.651 orang.

Sedangkan kabar duka masih datang, sebanyak 58 pasien Covid-19 tutup usia dan kini totalnya 3.417 orang meninggal dunia.

Gugus Tugas Sebut Komorbid Jadi Penyebab Tingginya Kasus Fatal Covid-19

Penyebab tingginya kasus fatal di Indonesia diungkapkan Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro

Seseorang yang mengidap penyakit tidak menular (PTM) dan terjangkit virus corona disebut memiliki potensi fatal yang tinggi.

Demikian diungkapkan Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (9/7/2020).

"PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid. Inilah yang menyebabkan tingginya kasus fatal akibat Covid-19," ujar Reisa.

Baca Juga: Dalam Sehari Bertambah 2.657 Kasus Baru Covid-19, Apa yang Terjadi Dalam Penanganan Corona di Indonesia? Mengapa Semakin Parah?

Seseorang yang mengidap penyakit tidak menular diimbau untuk selalu menjaga kesehatan di saat pandemi ini.

Misalnya, menjaga asupan makanan, tetap berolahraga secara rutin sekaligus memeriksa kesehatan ke dokter secara berkala.

"Konsultasi dengan dokter apabila memungkinkan dengan bantuan telemedicine atau konsultasi online," ujar Reisa.

"Tentunya diupayakan dengan dokter yang sudah mengetahui rekam medis kita," lanjut dia.

Baca Juga: Turunkan Berat Badan dengan Campuran Daun Salam dan Kayu Manis, Mau?

Sebelumnya, Reisa memberikan sembilan tips agar penderita penyakit tidak menular terhindar dari Covid-19.

Mulai dari tetap di rumah, menjaga asupan makanan yang bergizi, melakukan olahraga, mengkonsumsi vitamin bila dipelukan sesuai arahan dokter.

Selalu menggunakan masker saat keluar rumah serta hindari kerumunan, tetap menjaga jarak satu hingga dua meter.

Tidur cukup selama enam hingga delapan jam dengan kualitas yang baik serta kelola stres dengan baik dan carilah teman bicara jika merasa takut atau khawatir.

Baca Juga: Dulu Sesumbar Bilang Covid-19 Hanya Akal-akalan, Presiden Brasil Kini 'Merengek' Minta Disembuhkan Sampai Gunakan Obat yang Belum Teruji

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gugus Tugas: Komorbid Jadi Penyebab Tingginya Kasus Fatal Covid-19

Artikel Terkait