Sementara Covid-19 Mengejutkan Jagat Raya hingga Mengubah Cara Hidup Umat Manusia, Profesor Ini Bilang 'Sudah Tidak Kaget,' Kok Bisa?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Virus corona mengejutkan jagat raya karena kecepatan penyebarannya hingga mengubah cara manusia hidup.

Intisari-Online.com - Virus corona mengejutkan jagat raya karena kecepatan penyebarannya hingga mengubah cara manusia hidup.

Tetapi sebuah laporan baru mengatakan pandemi itu sebenarnya "sangat dapat diprediksi."

Lebih jauh, dilansir Daily Star, Rabu (8/7/2020), ada peringatan bahwa cirus-virus ini bisa hidup di udara.

Departemen Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mengatakan munculnya SARS-CoV-2 tidak mengherankan karena praktik pertanian telah memicu lonjakan penyakit zoonosis.

Baca Juga: Mengharukan, Betapa Mahasiswa IPB yang 'Hilang' Selama 15 Tahun Ini Memilih Mengakrabi Para Petani dan 'Tinggalkan' Bangku Kuliah, Lebih Nyaman Pakai Sandal Jepit dan Kaos Lusuh

Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat berpindah dari hewan vertebrata ke manusia dan bertahan hidup.

SARS-CoV-2, virus korona khusus di belakang pandemi saat ini, kemungkinan berasal dari kelelawar sebelum menyebar ke manusia, yang diyakini telah terjadi di pasar basah di Wuhan di mana hewan liar dipelihara, dibunuh dan dijual.

Baca Juga: Ada 3 Juta Kasus Covid-19 di AS, Trump Tetap Desak Sekolah Dibuka Lagi, 'Kami Akan MenekanPara Guru Agar Sekolah Dibuka Kembali'

Trenggiling juga mungkin bertindak sebagai perantara virus antara kelelawar dan manusia.

Wabah penyakit zoonosis cenderung merupakan hasil dari eksploitasi manusia terhadap satwa liar dalam situasi seperti pertanian.

Yakni yang memaksa manusia dan hewan untuk berada dalam jarak dekat yang konstan.

Setiap tahun sekitar dua juta orang meninggal karena penyakit zoonosis seperti rabies menurut laporan PBB, yang diterbitkan oleh International Livestock Research Institute (ILRI).

Baca Juga: Keyakinan Bakal Terjadi Perang Dingin Baru China-AS, Pihak Mana yang Memulai 'Serangan'? Ini Kata Peneliti Tiongkok

Profesor Delia Randolph, ahli epidemiologi veteriner dan penulis utama laporan itu, mengatakan:

"Ini adalah pandemi yang sangat dapat diprediksi.

"Sementara banyak di dunia dikejutkan oleh Covid-19, kita yang bekerja pada penyakit hewan, sudah tidak kaget."

Dia mengatakan ada "tren yang sangat jelas" sejak 1930-an, menunjukkan bahwa 75% penyakit manusia baru berasal dari hewan, seperti Ebola .

Akan ada lebih banyak wabah penyakit seperti itu kecuali pemerintah mengambil tindakan tegas, kata laporan itu.

Baca Juga: Tak Hanya Pengaruhi Paru-paru, Kini Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Merusak Otak dalam Skala Besar, Mulai dari Peradangan hingga Stroke

Tujuh tren yang mendorong munculnya penyakit zoonosis diidentifikasi, termasuk perubahan iklim.

"Ilmu pengetahuannya jelas bahwa jika kita terus mengeksploitasi satwa liar dan menghancurkan ekosistem kita."

"Maka kita dapat berharap untuk melihat aliran yang stabil dari penyakit ini melompat dari hewan ke manusia di tahun-tahun mendatang," kata direktur eksekutif UNEP Inger Andersen.

Baca Juga: Bobol Kas Bank BNI Rp1,7 Triliun Lalu Buron Selama 17 Tahun, Maria Pauline Lumowa Berhasil 'Diseret' Oleh Yasonna dari Serbia

Dengan menghancurkan habitat hewan, kami mengarahkan mereka ke kontak yang lebih dekat dengan manusia, dan perubahan iklim memperburuk ini melalui banjir dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya.

Perdagangan satwa liar, yang umum di China tetapi telah dilarang untuk saat ini karena dunia sedang memerangi virus corona, juga meningkatkan kontak manusia dengan hewan.

PBB mengatakan negara-negara Afrika berpotensi memimpin dalam mengatasi wabah zoonosis di masa depan karena sudah pengalaman dengan Ebola dan wabah lainnya sebelumnya.

Baca Juga: Sering Kita Lakukan, Ternyata Nasi Tidak Boleh Terus Ditutup Setelah Matang, Bisa Sebabkan Efek Hal Berbahaya Ini

Saat ini ada lebih dari 11 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan jumlah kematian global telah melebihi 540.000.

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait