Di Asia China Melawan India, di Afrika Ada Mesir Lawan Ethiophia, Kabar Terbarau Eropa Juga Memanas Rusia Kirim Pasukan Militer Untuk Gempur Uraina, Akankah Perang Dunia III Terjadi?

Afif Khoirul M

Penulis

Baru saja dipilih kembali menjadi Presiden Rusia sampai tahun 2036, Vladimir Putin terang-terangan kirim pasukan ke perbatasan dengan Ukraina.

Intisari-online.com - Masih di masa pandemi virus corona yang melanda dunia awal tahun ini.

Kini ketegangan kembali meningkat di berbagai belahan dunia termasuk di Asia Tenggara yang juga menyeret Indonesia.

Di tengah wabah yang harus dilawan oleh banyak negara, kini perang dunia ketiga seperti di depan mata.

Belum lama ini China dan 18 negara tetangganya kembali berseteru termasuk di Indonesia berada di dalamnya.

Baca Juga: Perkara Air Jadi Pemicunya, Mesir Benar-benar Marah Ingin Gempur Ethiopia, 'Kami Akan Menjadi yang Pertama Menyerukan Perang'

Perseteruan itu lantaran batas wilayah baik di darat maupun di laut yang memicu pertempuran seperti yang terjadi bulan lalu antara China dengan India.

Ternyata ketegangan juga terjadi di benua Afrika antara tiga negara yang memperebutkan wilayah sengketa.

Benua Biru, Eropa juga tak kalah panas.

Baru saja dipilih kembali menjadi Presiden Rusia sampai tahun 2036, Vladimir Putin terang-terangan kirim pasukan ke perbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Memang Sungguh Rakus, China Rupanya Berupaya Klaim Kawasan Kutub Utara Dengan Segala Sumber Dayanya, Itulah Sebabnya Mengapa Memulai Bentrokan Dengan India

Rusia telah mengerahkan 3 kelompok pasukan bersenjata ke perbatasan Ukraina yang bisa saja melakukan serangan mendadak.

Hal itu disampaikan oleh Direktorat Utama Kerja sama Militer dan Operasi Penjaga Perdamaian Angkatan Bersenjata Ukraina.

Yaitu Letnan Jenderal Leonid Golopatyuk selama rapat online OSCE Security Cooperation Forum sebagaimana dilaporkan Ukrinform.

"Sampai hari ini, 3 kelompok gabungan telah dikerahkan di dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina, dan dapat melakukan serangan mendadak di Ukraina tanpa mobilisasi juga dengan persiapan minimal," ungkap Golopatyuk selama rapat berlangsung.

Jenderal Ukraina itu mengatakan bahwa sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia telah secara aktif membentuk unit militer baru.

Mereka telah mengatur ulang formasi militer yang telah ada untuk meningkatkan kapabilitas pertempuran mereka.

Baca Juga: Sama-sama Tak Sudi Dipecundangi China, India dan Jepang Bersatu Gelar Latihan Perang di Samudera Hindia, Siap Tangkis Ancaman China

Saat ini, sebanyak 28 kelompok batalyon taktis dikerahkan di sepanjang perbatasan.

3 formasi militer baru, 2 tentara bersenjata dan sebuah pasukan militer, "yang diharapkan mampu mencapai kesiapan operasional penuh" selama tahun 2020-2021 sedang didirikan.

Gabungan pasukan ke-20 terdiri dari Divisi Infanteri Senapan ke-3 dan ke-144 yang diciptakan di Arahan Strategis.

Di waktu yang sama, Brigade Misil ke-448 dari pasukan ke-20 telah dipersenjatai oleh sistem misil Iskander.

Ada pun gabungan pasukan (tempur) Angkatan Darat ke-8 terdiri dari Divisi Infanteri Senapan ke-150, Brigade Infanteri Senapan terpisah ke-20 dan pembantu operasional dari Korps Angkatan Darat ke-1 (Donetsk) dan ke-2 (Luhansk) telah didirikan di Arahan Strategis Barat daya.

Pasukan itu diharapkan dipersenjatai juga dengan sistem brigade misil Iskander.

Baca Juga: Aneh bin Nyata! Amuba Langka yang Bisa Hancurkan Otak Sekali Menginfeksi Ditemukan di Daerah Ini, 'Banyak Ada di Sungai dan Danau', Hati-hati yang Suka Berenang

Menurut Jenderal Golopatyuk, jumlah total pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina sekitar 87.000 militer.

Dengan kendaraan perang hingga 1.100 tank, 2.600 kendaraan tempur, 1.100 sistem artileri dan 360 Sistem Roket Berpeluncur Ganda (MLRS), 18 sistem misil operasional dan taktis.

(Miranti Kencana Wirawan)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judulPerang Dunia III, Usai Asia dan Afrika Kini Benua Eropa Bergejolak, Vladimir Putin Tabuh Genderang Perang, Kirim Pasukan Lawan Ukraina: Serangan Bisa Terjadi Kapan Saja

Artikel Terkait