"Ia berikan aku ketakutan mendalam yang membuatku tidak ingin melakukannya lagi di depan orang-orang." ujarnya kepada Washington Post 2015 silam.
Ia merasa dirinya adalah perempuan sekitar umur 11 sampai 16 tahun tapi mencoba menekan perasaan itu.
Ia pergi berolahraga dan kemudian ia masuk Institut Militer Virginia sebelum bergabung dengan SEAL.
Bergabung dengan SEAL, salah satu pasukan paling kuat di dunia, ia katakan ia pikir bisa membuat pemikiran bahwa ia perempuan hilang, dan ia bisa sembuh.
Namun itu tidak berhasil.
20 tahun bertugas, ia sembunyikan keinginan terbesarnya, bahkan dari rekan-rekan militernya.
Ia takut jika komradenya tahu mengenai itu, ada kesempatan mereka melakukan tindakan ekstrim kepadanya.
"Aku mungkin sudah mati sekarang." ujarnya.