Penulis
Intisari-online.com -Masih segar dalam ingatan ketika Korea Utara berang dan memutus semua hubungan dengan Korea Selatan.
Bahkan, beberapa hari kemudian Korea Utara ratakan gedung penghubung kedua negara yang sedang gencatan senjata itu dengan bom.
Kemarahan Korea Utara sepertinya aneh karena datang begitu tiba-tiba.
Rupanya, mereka terpicu oleh poster propaganda yang dikirimkan oleh pembelot Korea Utara di dekat zona demiliterisasi kedua negara.
Ada satu poster menarik yang rupanya menjadi pemicu utama kemarahan Kim Jong-Un, presiden Korea Utara.
Dikutip dari Daily Mail, utusan top Rusia menyebutkan jika salah satu poster tersebut sungguh melecehkan Ri Sol-Ju atau istri Kim Jong-Un.
Poster-poster itu diterbangkan oleh pembelot di zona demiliterisasi kira-kira pada 31 Mei lalu.
Rupanya, termasuk di dalamnya gambar tidak senonoh Wanita Pertama Korea Utara, sebabkan Pyongyang kebakaran jenggot.
Baca Juga: Obat Penurun Panas Alami pada Balita Tanpa Resep, Tetap Lakukan Ini!
Hal ini sesuai pernyataan duta besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora.
Rusia adalah salah satu aliansi kunci dunia berhubungan dengan Korea Utara.
Sementara Matsegora adalah salah satu duta besar yang menjabat sangat lama di Pyongyang.
"Poster itu tunjukkan propaganda yang menyinggung dan membuat pikiran kotor ke mana-mana," ujarnya kepada agensi berita Rusia, TASS.
Poster-poster itu diedit menggunakan photoshop dengan kualitas editan rendahan.
Dan juga menjadi pembuat kesabaran Korut hilang.
Pelecehan tersebut datang 7 tahun setelah Ri Sol-Ju dianggap membuat film porno dan disebarkan ke DPRK oleh grup aktivis tahun 2013 lalu.
Relasi internasional dengan Korea membeku lama akibat runtuhnya hubungan Amerika dan Korut akhir tahun kemari mengenai sanksi PBB untuk Korut.
Pyongyang mengubah arahnya melawan Seoul daripada Washington, bahkan walaupun sudah ada 3 pertemuan resmi Moon Jae-In dengan Kim Jong-Un.
Negara tersebut masih mendapatkan sanksi Dewan Keamanan PBB mengenai larangan pengembangan senjata mereka.
Tidak hanya membahas hal itu, diplomat Rusia juga mengomentari spekulasi bahwa Kim Yo-Jong akan meneruskan kuasa.
Ia menampik akan kabar burung tersebut.
Padahal Kim Yo-Jong telah berperan penting dalam menanggapi poster-poster propaganda dan lakukan tindakan agresif.
Korea Utara mengebom gedung penghubung kedua negara sebelum Kim Yo-Jong peringatkan gedung itu akan 'runtuh total'.
Sebelumnya ia memanggil Moon 'menjijikkan' dan 'gila'.
Meski begitu, walau ia memiliki pengalaman politik luar negeri yang cukup, Matsegora sebut Kim Yo-Jong 'terlalu muda'.
Tidak ada alasan sama sekali bahwa dia dilatih untuk menjadi penguasa selanjutnya, ujar Matsedora.
"Tidak ada yang berani memanggil mereka nomor dua di negara itu," tambahnya.
"Menurutku jika Anda bertanya komrade Kim Yo-Jong apakah ia hanya nomor dua, ia akan menjawab tegas tidak."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini