Find Us On Social Media :

Cat Wajah Putih Sebagai Simbol Jam Terbang Tinggi, Ini Fakta Menarik Geisha Wanita Penghibur Jepang, Makin Tua Justru Makin Mahal 'Harganya'

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 3 Juli 2020 | 14:28 WIB

fakta menarik Geisha, makin tua makin mahal harganya

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda mendengar tentang geisha?

Geisha terkenal karena disebut juga sebagai wanita penghibur Jepang yang punya paras wajah cantik dan tingkah laku yang sopan menyenangkan.

Namun, sebenarnya profesi geisha tak sama dengan wanita penghibur yang sekaligus menemani tidur para tamunya.

Geisha dulu tercipta murni untuk menghibur, maka dari itu mereka tak hanya punya kulit mulus dan wajah berseri tapi juga kemampuan seni tingkat tinggi.

Baca Juga: Mengenal Ubasute, Tradisi Kuno Masyarakat Jepang dengan Membuang Orangtua di Hutan untuk Dibiarkan Mati

Para geisha ini harus bisa menari, memainkan alat musik, menyanyi dan berpengetahuan luas agar bisa menemani tamu-tamu mereka berbincang dengan berbagi topik pembahasan.

Mengingat geisha, mungkin Anda langsung membayangkan riasan wajah putih dan lipstik merah cabai mewarnai bibir mereka.

Ternyata, riasan wajah itu tak berlaku untuk semua geisha.

Baca Juga: Kelabui Jepang Melalui Pembuatan Selokan, Raja Yogyakarta Sukses Selamatkan Rakyatnya dari Penderitaan Romusha yang 'Menyiksa Bak Neraka'

Gadis kecil Jepang yang cantik dan berasal dari keluarga tak mampu biasanya akan dititipkan ke asrama geisha untuk dididik menjadi wanita penghibur.

Anak-anak ini baru berusia 13 tahun dan sedang dalam masa puber mereka.

Mereka belum disebut geisha, tapi maiko. Maiko inilah yang wajib mengenakan riasan wajah putih yang tebal dan berbagai ornamen lukis wajah yang lain.

Baca Juga: Masih Hidup Meski Tersambar Petir 7 Kali, Pria Ini Justru Mati dengan Cara Sangat Konyol, Kisahya Sungguh Ajaib!

Ini untuk melindungi dan membedakan mereka dari seniornya, geisha sungguhan.

Gadis-gadis di bawah umur ini belum berhadapan langsung dengan tamu dan mereka masih dalam masa pelatihan hingga siap untuk 'disuguhkan'.

Cat wajah putih ini sekaligus juga simbol dari pengalaman.

Makin minim pengalamannya, maka cat wajah putih ini masih tetap tebal dan harus digunakan dalam semua acara.

Baca Juga: Hadapi Corona: Tips Saat Memesan atau Berbelanja Makanan Saat Pandemi

Bagi geisha dewasa dan punya jam terbang tinggi, aturan riasan wajah mereka sedikit lebih longgar.

Geisha dewasa boleh keluar dan menemui tamu dengan wajah asli mereka dan riasan tipis yang sederhana.

Baca Juga: Biadab, Demi Beli Sabu, Adik Sekongkol dengan Temannya untuk Begal Kakaknya hingga Tewas, Begini Kronologinya

Dengan sistem ini, para geisha dewasa juga jauh lebih dihargai daripada geisha muda.

Beberapa geisha mencapai masa kejayaan mereka dan mendapat popularitas terbesar justru saat usia mereka sekitar 50 tahun.

Dalam kehidupan geisha, mereka percaya bahwa mereka akan menjadi lebih cantik dan pesonanya makin matang seiring mereka tumbuh dewasa.

Baca Juga: Begini Gambaran Garis Tangan Orang yang akan Kaya Raya di Masa Depannya. Coba Cek Milik Anda!

Makin tua seorang geisha, wajah mereka makin terbuka tanpa riasan dan menampilkan kepolosan serta kecantikan asli geisha.

Biasanya para geisha diperbolehkan melepas riasan mereka setelah berusia 30 tahun.

Sejak saat itu, mereka juga belajar untuk mengeluarkan pesona alami mereka dalam memikat para tamu.

Geisha diperbolehkan untuk pensiun jika mereka telah menikah tapi juga tetap boleh bekerja jika mereka menginginkannya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Wilayah Indonesia yang Ngotot Ingin Diklaim China, Amerika dan Media Asing Ungkap Inilah yang Diincar China di Pulau Natuna

Geisha tertua yang masih bekerja di Jepang hingga hari ini berusia 94 tahun dan memulai debutnya sejak usia 16 tahun.

Meski sudah tua, nyatanya geisha 94 tahun ini malah khusus menangani politisi atau pebisnis yang sangat kaya dan menerima bayaran yang jauh lebih mahal dibandingkan geisha yang lebih muda.

Jadi, khusus wanita geisha, makin tua dan banyak pengalamannya justru makin mahal tarifnya!

Baca Juga: Demi Memberi Makan 10 Ular Piton Miliknya, Pria asal Kebumen Ini Habiskan Rp3 Juta per Bulan!