Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Gara-gara China, Australia Harus Rogoh Kocek Rp2.600 Triliun untuk Perkuat Tameng Serangan Jarak Jauh

By Tatik Ariyani, Kamis, 2 Juli 2020 | 06:00 WIB

Ilustrasi Australia

Pada kesempatan yang sama, Morrison juga ikut menyinggung kesiapan Australia dalam menghadapi gejolak dunia pasca wabah COVID nanti.

Menurutnya, kalaupun wabah ini nantinya bisa benar-benar hilang, dunia akan dihadapkan pada situasi yang lebih miskin dan lebih berbahaya dari sebelumnya.

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Flu Babi Jenis Baru Berpotensi Jadi Pandemi, Salah Satunya Lantaran Diduga Lebih Menular dari Pendahulunya

Saat ini pemerintah Australia berkomitmen untuk menghabiskan setidaknya 2% dari keseluruhan PDB untuk sektor pertahanan.

Di antaranya, sebanyak 40% lebih akan digunakan untuk pengoptimalan sistem persenjataan di berbagai lini yang diperlukan.

Terkait dengan serangan jarak jauh, nantinya Autralia akan memperoleh kemampuan baru melalui pengadaan AGM-158C Long Range Anti-Ship Missile dari AS.