Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Gara-gara China, Australia Harus Rogoh Kocek Rp2.600 Triliun untuk Perkuat Tameng Serangan Jarak Jauh

By Tatik Ariyani, Kamis, 2 Juli 2020 | 06:00 WIB

Ilustrasi Australia

Intisari-Online.com - Belakangan ini, China berselisih dengan banyak negara.

Di Laut China Selatan dengan AS maupun negara tetangga, di perbatasan dengan India, dan bahkan dengan Australia.

Hari ini, Rabu (1/7), Australia resmi mengumumkan strategi pertahanan baru yang dinilai lebih tegas dari sebelumnya.

Dalam strategi baru ini Australia akan berfokus pada kemampuan serangan jarak jauh serta pertahanan dari serangan siber.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Tiamin atau Vitamin B1

Mengutip Channel News Asia, Perdana Menteri Scott Morrison resmi mengalokasikan A$ 270 miliar (sekitar Rp2.653 Triliun) untuk memperkuat sektor pertahanan Australia.

Sebagai catatan, angka tersebut mengalami peningkatan hingga 40% dari anggaran normal.

Pemerintah juga secara jelas mulai menyiapkan kekuatannya untuk wilayah Indo-Pasifik.

"Kita harus menghadapi kenyataan bahwa kita sudah mulai bergeser ke era strategis baru yang mungkin kurang ramah," ungkap Morrison dalam pidatonya.

Baca Juga: Tak Terima Peneliti Sebut Virus Flu Babi G4 Berpotensi Jadi Pandemi, Ini yang Dikatakan China