Sudah Robohkan Gedung Korea Selatan di Perbatasan, Mendadak Korea Utara Melunak dengan Tangguhkan Serangan ke Korea Selatan, Ini Alasannya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Yonhap News melaporkan pada 24 Juni bahwa Kim Jong Un telah menunda "rencana aksi militer" dengan Korea Selatan.

Dia menuntut penghapusan pembicara propaganda yang baru dipasang di sepanjang perbatasan antar-Korea tiga hari lalu.

Tak hanya itu, Kim juga menghapus artikel negatif tentang Korea Selatan.

Langkah itu dianggap mengejutkan setelah berminggu-minggu ketegangan dibangun terus-terusan di semenanjung antar-Korea.

Baca Juga: Dari Pembawa Asbak saat Kim Jong Un Merokok hingga Jadi Seolah Wakil Pimpinan Korut, Kim Yo Jong Disiapkan untuk Jadi Suksesor Kim Jong Un?

Beberapa ahli mengatakan Korea Utara mungkin mengubah "taktik" -nya.

Meskipun pernyataan dan tindakan negara itu memiliki dampak tertentu dalam beberapa pekan terakhir, Pyongyang khawatir bahwa tindakan militer lebih lanjut dapat menjadi bumerang.

Menurut Guardian, beberapa ahli lain percaya bahwa langkah dadakan oleh Korea Utara itu adalah untuk mendapatkan kembali konsesi dari Korea Selatan.

Baca Juga: Dari Hanya 'Pembantu', Adik Kim Jong-un Menjelma Menjadi 'Terminator' yang Siap Melahap Musuh dengan Dingin, Kejam, dan Angkuh

Konsesi-konsesi ini termasuk pembukaan kembali kawasan industri Kaesong.

Industri itu sendiri pernah menjadi simbol utama kerja sama lintas-perbatasan, atau dimulainya kembali tur Korea ke resor pegunungan Kumgang.

Namun, sulit bagi Seoul untuk "merevitalisasi" proyek-proyek ini tanpa melanggar sanksi internasional yang dikenakan pada Pyongyang karena mengembangkan program balistik dan rudal nuklir.

Korea Utara diperkirakan akan meningkatkan tekanan terhadap Korea Selatan.

Baca Juga: Saat Kim Jong-un Eksekusi Jenderalnya dengan Melemparnya ke Tangki Berisi Ratusan Piranha Impor dan Intel Inggris Hanya Berkomentar: 'Alasan Klasik'

Baca Juga: Picu Ketegangan Terus Menerus, Kim Jong-un Menantang Perang Korea Selatan untuk menarik Perhatian Donald Trump?

Itu terjadi setelah Pyongyang mengumumkan telah memutuskan semua jalur komunikasi dengan Seoul dan mengecam kantor penghubung antar-Korea, yang didirikan pada 2018, untuk meningkatkan hubungan antara keduanya.

Pyongyang marah dan mengkritik Seoul dengan mengatakan bahwa mereka telah melanggar perjanjian 2018 untuk mengakhiri "semua tindakan bermusuhan".

Selain itu, Korea Utara juga dikatakan tidak sabar dengan kemajuan negosiasi nuklir dengan AS.

Baca Juga: Pesawat Kim Jong-un Terdeteksi Mengudara di Tengah Ketegangan, Korut: 'Kesabaran Militer Kami Sudah Habis,' Begini Peta Kekuatan Militer Korut vs Korsel

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait