Penulis
Intisari-online.com -Melansir CNN International, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk memecat kapten kapal induk USS Theodore Roosevelt.
Pemecatan itu datang setelah ia peringatkan mengenai penyebaran pandemi virus Corona di kapal induk pembawa jet tempur tersebut.
Keputusan yang dijatuhkan oleh AL AS tersebut rupanya bukan tanpa sebab.
Dari hasil penyelidikan awal, kapten USS Roosevelt awalnya hendak dipulihkan kembali posisinya.
Namun penyelidikan selanjutnya temukan jika Kapten tersebut gagal melakukan tindakan pencegahan awal.
Kapten Brett Crozier dicopot dari posisinya lantaran tidak terapkan protokol tetap untuk mencegah penyebaran pandemi di kapal induk USS Roosevelt.
Protokol tetap yang dimaksudkan antara lain social distancing.
Ia juga dianggap lambat mengevakuasi pelaut dari kapal sejak mereka berlabuh di Guam.
"Aku tidak akan menugaskan Kapten Brett Crozier sebagai petugas komando di USS Theodore Roosevelt, atau tugas-tugas pemegang komando di kemudian hari.
"Kapten Crozier akan dilepas dari jabatannya," pernyataan resmi Adm. Michael Gilday, Kepala Operasi Angkatan Laut kepada reporter saat briefing Pentagon.
"Sementara aku awalnya yakin ia bisa ditugaskan kembali, setelah investigasi selanjutnya ditemukan beberapa fakta baru," ujarnya bersama Sekretaris AL Kenneth Braithwaite.
Keputusan ini merupakan hasil pengusutan lama terkait kontroversi menghilangnya Crozier dan muncul kembali setelah AL AS secara rahasia merekomendasikan ia akan diberi tugas lagi sebagai kapten USS Roosevelt April lalu.
Gilday dan Braithwaite mengatakan AL gagal menginvestigasi perkara tersebut selama review awal.
Sementara Menteri Pertahanan Mark Esper diberitahu mengenai hal tersebut Jumat kemarin dan "yakin investigasi telah dilaksanakan secara adil dan mendukung keputusan AL berdasarkan penemuan mereka," seperti disebutkan juru bicara Pimpinan Pentagon Jonathan Hoffman.
Hasil Investigasi
Mac Thornberry, petugas dari partai Republik top di House Armed Services Committee mengatakan petugas AL melakukan tindakan tepat untuk menggali fakta lebih dalam terkait hal tersebut.
"AL melakukan tindakan yang benar untuk melakukan investigasi penyebaran Covid-19 di USS Theodore Roosevelt dan aksi yang mereka lakukan untuk mengamankan para pelaut.
"Sudah jelas ada pembelajaran yang bisa dipelajari dan menjadi evaluasi yang harus dibuat," tulisny.
"Ketika insiden ini merebak pertama kali, aku menolak mengomentari status Kapten Crozier.
"Aku merasa tidak patut bagi Anggota Kongres yang berada di luar rantai komando, untuk berkomentar mengenai aksi individual oknum tertentu.
"Melakukan hal itu seringnya tidak adil bagi anggota AL yang terlibat dan kepemimpinan mereka. Aku tetap melakukannya sampai sekarang," tambah anggota kongres dari Texas tersebut.
Investigasi lebih lanjut menyimpulkan jika Crozier dan Komando Grup Penyerang, Rear Adm. Stuart Baker, "tidak cepat tanggap memenuhi kewajiban awal mereka..dan mereka tidak secara efektif mengikuti panduan atas kejadian penyebaran virus," demikian paparan Gilday.
"Baik Laksamana Baker dan Kapten Crozier gagal penuhi tugasnya sebagai pemegang komando.
"Jika aku dulu sudah tahu apa yang kuketahui sekarang, aku tidak akan merekomendasikan Kapten Crozier.
"Lebih-lebih lagi, jika ia masih memegang komando sampai sekarang, aku akan melepasnya dari jabatannya," ujarnya.
Meskipun Crozier dilepas dari posisi komando kapal, ia akan tetap di AL AS.
Sementara Laksamana Baker terpaksa harus alami penundaan promosinya.
Gilday menuturkan, "mereka lambat menangani Corona, membahayakan pelaut di kapal tersebut, dan gagal memindahkan pelaut ke wilayah yang lebih aman dengan cepat.
"Ketika masalah membesar, mereka gagal menangkis permasalahan dan mengambil alih komando.
"Tambah lagi, keputusan Kapten Crozier untuk melepaskan pelaut dari proses karantina di kapal justru lebih membahayakan kru kapal, dan bisa meningkatkan penyebaran virus lebih luas di kapal induk tersebut," tambahnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini