3 Bulan Koma Karena Terinfeksi Covid-19, Lansia Ini Sembuh Setelah Dokter Memberinya Dexamethasone, Obat yang Diklaim Efektif untuk Virus Corona

Mentari DP

Penulis

Para dokter bertanya kepada suami Katherine Millbank apakah dia mengizinkan para dokter untuk memberinya obat dexamethasone.

Intisari-Online.com -Katherine Millbank (55) merupakan salah satu pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19).

Akibatnya Katherine dirawat di Rumah Sakit Stoke Mandeville di Buckinghamshire, Inggris.

Awalnya, diake perawatan intensifpada 26 Maret 2020 kemarin. Lalu mengalami koma dan memakaiventilator.

TercatatKatherine berada di ICU hampir tiga bulan lamanya.

Baca Juga: Setelah Ledakan Gedung Antar-Korea, Korea Utara Kirim Tentara ke Perbatasan, Kesepakatan Damai dengan Korea Selatan Batal?

Saat itu, dokter tidak bisa melakukan banyak hal selain merawatKatherine. Sebab, belum ada obat untuk pasien Covid-19.

Sampai pada tanggal 3 April 2020, paradokter memanggil suaminya Paul (55).

Pada saat itu, mereka bertanya apakah sang suami akan mengizinkan para dokter untuk memberi Katherine obat dexamethasone ataudeksametason.

Perlu Anda tahu,dexamethasone merupakan obat kortikosteroid yang diresepkan sebagai obat semprot yang berguna untuk mengatasi rinitis alergi.

Baca Juga: Sudah Dilarang Karena Covid-19, Pasar Khusus Daging AnjingMalah Ramai Dikunjungi,Tampak Anjing-anjing di Sana Disembelih, Dimasak, hingga Digantung

Saat ini, obat ini menjadi salah satu obat yang diuji coba untuk pasien Covid-19.

Paul pun setuju dan ternyata keputusannya membawa berkah.

Katherine dilaporkan sadar dari komanya setelah dokter memberinya obat tersebut.

Bahkan kondisinya semakin baik dari hari ke hari.

Para peneliti telah menemukan bahwa dexamethasone dapat mengurangi kematian hingga sepertiga di antara pasien yang menggunakan ventilator dan seperlima untuk mereka yang menggunakan oksigen.

Dan Anda tidak perlu khawatir. Sebabdexamethasone telah disetujui untuk digunakan pada semua pasien Covid-19 di Inggris.

Khususnya pasien yang telah lama dirawat di rumah sakit dan pasien yang menggunakan ventilator atau oksigen.

Atas kerja keras para dokter dan para peneliti,Katherine sangat berterima kasih.

Sebab sebelum koma, yang dia tahu virus corona belum memiliki obat.

"Tim peneliti sangat luar biasa," ungkapKatherine seperti dilansir darimirror.co.uk pada Kamis (18/6/2020).

"Karena tidak semua orang bisa mendapatkan obat itu. Jadi saya adalah salah satu yang beruntung."

Baca Juga: Salip Singapura, Kini Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara, Nomor 30 di Dunia

"Ketika koma aku tidak ingat banyak."

"Tapi aku hanya ingat memikirkan suamiku yang mengatakan kepadaku, 'Kamu akan baik-baik saja, kamu akan melewatinya'."

"Lalu aku ingat saat keluar dari ICU, semua orang bertepuk tangan."

"Pada saat itu,aku berpikir, 'mengapa mereka melambai padaku?'. Kini aku tahu alasannya."

Sementara Paul berkata, ini sunggu keajaiban.

Sebab, saat itu dokter mengatakanistrinya akan diberi obat percobaan. Hasilnya 50-50.

"Tapi saya percaya pada petugas medis dan para dokter."

"Mereka sudah mencoba dan menguji semua obat dan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius."

"Karena itulah saya percaya. Sebab, saya ingin istri saya kembali."

Penggunan obatdexamethasone terhadap pasien Covid-19 sendiri sudah mendapat izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sehingga, ke depannya obatdeksametason akan digunakan untuk menyelamatkan 4.000 hingga 5.000 nyawa pasien Covid-19 di Inggris.

Baca Juga: Tak Main-main dengan Ancamannya hingga Ledakkan Gedung di Korsel, Kim Yo Jong Diklaim Lebih Kejam dari Sang Kakak, Ayah, dan Kakeknya

Artikel Terkait