Penulis
Intisari-Online.com - Di tengah harga rumah yang makin mahal, namun beberapa daerah menawarkan menjual rumah-rumah dengan harga sangat murah.
Tentu, rumah-rumah di daerah tersebut dijual dengan harga sangat murah dengan tujuan tertentu.
Sebuah desa Italia yang mengklaim lokasi mereka sudah "bebas Covid-19" berusaha menarik penduduk baru dengan menjual rumah seharga satu euro atau sekitar Rp 16.000 saja.
Namun, setiap pemilik yang mau membeli rumah di sana harus berkomitmen untuk merenovasi rumah-rumah tersebut, dalam waktu paling lama tiga tahun.
Desa Cinquefrondi yang ada di wilayah selatan Calabria, mengklaim wilayah mereka bebas dari masalah infeksi Covid-19, ketika Italia dihantam keras oleh persoalan itu.
Ketika Italia menjadi salah satu negara terparah dalam serangan virus corona, di desa itu tak ditemukan kasus infeksi Covid-19.
Wilayah Calabria pun adalah salah satu lokasi di Italia dengan catatan infeksi virus corona terendah di Italia.
Tujuan dari program ini, seperti diberitakan CNN, untuk menarik penghuni dan membalik tren depopulasi yang disebabkan oleh kaum muda yang berangkat mencari pekerjaan ke kota.
Wali Kota Cinquefrondi, Michele Conia menganggap tugas itu sangat serius, dan menamai programnya dengan "Operation Beauty".
Program ini, kata dia dirancang untuk menarik penduduk baru, yang bersedia merenovasi rumah terbengkalai yang rusak.
"Tempat kami berdiri di antara perbukitan yang menyegarkan dan dua lautan yang hangat. Juga ada sungai yang mengalir di dekatnya. Jarak pantai pun hanya 15 menit dengan bermobil."
"Tetapi seluruh distrik di kota ini terbengkalai, dengan rumah-rumah kosong rusak dan kian berisiko," kata Conia.
"Menemukan pemilik baru untuk banyak rumah kosong yang kami miliki adalah bagian penting."
"Hal ini demi memulihkan bagian kota yang rusak dan hilang," kata Conia kepada CNN.
"Saya tumbuh di Jerman di mana orangtua saya bermigrasi, lalu saya kembali ke sini untuk menyelamatkan tanah saya."
"Terlalu banyak orang telah pergi dari sini selama beberapa dekade, meninggalkan rumah-rumah kosong. Kami tidak bisa menyerah pada kondisi ini," kata Conia lagi.
Secara nasional, Italia kini telah mulai membuka perbatasan bagi pengunjung setelah membuat kemajuan yang signifikan dalam mengurangi infeksi Covid-19.
Namun, kesepakatan perumahan di desa tersebut sedikit berbeda dibandingkan dengan penawaran murah lainnya di Italia.
Kota lain di Italia menjual rumah seharga satu euro dengan uang muka hingga 5.000 euro atau sekitar Rp 80 juta, dan akan terkena sanksi jika gagal merenovasi dalam waktu tiga tahun.
Di Cinquefrondi, pemerintah setempat hanya meminta biaya asuransi tahunan 250 euro atau sekitar Rp 4 juta, hingga pekerjaan renovasi rampung.
Pemilik baru hanya akan dikenakan denda sebesar 20.000 euroRp 320 juta, jika tidak menyelesaikan renovasi dalam waktu tiga tahun.
Di kota-kota lain yang menawarkan skema serupa, pembeli baru cenderung menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu, dalam waktu 1-2 tahun.
"Kami hanya meminta semacam kepastian begitu pembeli baru berkomitmen untuk proyek."
"Biaya kebijakan sangat rendah dan biaya restyle di sini dalam 10.000-20.000 euro, mengingat tempat tinggalnya nyaman, dan kecil."
Rumah seharga satu euro itu tersedia untuk ukuran 40-50 meter persegi, ukuran yang relatif kecil untuk tenggat renovasi yang ditetapkan.
Bangunan tersebut terletak di bagian kuno bersejarah Cinquefrondi. Beberapa bahkan memiliki balkon kecil dengan pemandangan yang indah.
Cinquefrondi dikenal sebagai "Zipper Town" karena melintasi persimpangan antara pantai Lonian dan Tyrrhenian Calabria di ujung Italia.
Desa ini memiliki pemandangan yang menakjubkan dari Kepulauan Aeolian yang terdaftar di Unesco, dan mudah diakses dari pelabuhan terdekat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alami Depopulasi, Rumah-rumah di Calabria Dijual Seharga Rp 16.000"