Sekarang, lebih dari 100 tahun kemudian AS kembali kehilangan nyawa pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Virus corona telah menyerang AS tanpa ampun, menewaskan penduduknya pada jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali membela tindakan pemerintahannya selama pandemi.
Bulan lalu, Trump membela diri terhadap gelombang kritik atas dirinya sendiri.
Dia juga mengumumkan untuk menggunakan hydroxychloroquine, obat malaria yang tidak terbukti bermanfaat bagi penderita virus corona, namun menurut para kritikus itu justru dapat membahayakan jiwa.
Situasi ini diperburuk oleh protes atas kematian George Floyd, yang membuat AS kewalahan mengatasinya.