Find Us On Social Media :

Memanas, Korea Utara Klaim Terus Bangun Pasukan Militer Untuk Lawan AS, 'Mereka Harusnya Tetap Diam Jika Ingin Pemilihan Presiden AS Mendatang Berjalan Lancar'

By Mentari DP, Sabtu, 13 Juni 2020 | 10:45 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Dalam sebuah pernyataan panjang yang Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Ri menyatakan, sementara orang-orang di kedua negara menginginkan perdamaian, Washington "bersikeras hanya memperburuk situasi".

"Apa yang menonjol adalah harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK-AS yang tinggi di udara, di bawah sorotan global dua tahun lalu, kini telah bergeser ke dalam keputusasaan yang ditandai dengan kemunduran yang semakin meningkat," kata Ri.

"Bahkan, sinar tipis optimisme untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea telah memudar menjadi mimpi buruk yang gelap," ujarnya seperti dikutip Reuters dari KCNA.

Dia menuduh AS menggunakan klaimnya ingin meningkatkan hubungan untuk menutupi keinginan untuk "perubahan rezim", dan Presiden Donald Trump secara khusus tidak menawarkan Pyongyang sesuatu yang substansial.

"Kami tidak akan pernah lagi memberikan kepala eksekutif AS paket lain yang akan digunakan untuk pencapaian tanpa menerima pengembalian apa pun."

"Tidak ada yang lebih munafik daripada janji kosong," tegas Ri.

Baca Juga: Covid Hari Ini 13 Juni 2020: Masuk Bulan Juni, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Tergolong Tinggi, Bahkan Ada 3 Hari Tembus 1.000 Kasus!