Penulis
Intisari-online.com -Menteri Luar Negeri Ri Son Gwon mengatakan, kebijakan Amerika Serikat (AS) membuktikan Washington tetap menjadi ancaman jangka panjang bagi Korea Utara dan rakyatnya.
Karena itu, Ri mengungkapkan, Korea Utara akan terus membangun pasukan militernya untuk mengatasi ancaman dari AS.
Ri menyebut nama negaranya dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Dalam sebuah pernyataan panjang yang Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) lansir, Ri menyatakan, sementara orang-orang di kedua negara menginginkan perdamaian, Washington "bersikeras hanya memperburuk situasi".
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 3 Minggu, Gejala Mungkin Belum Muncul Juga
"Apa yang menonjol adalah harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK-AS yang tinggi di udara, di bawah sorotan global dua tahun lalu, kini telah bergeser ke dalam keputusasaan yang ditandai dengan kemunduran yang semakin meningkat," kata Ri.
"Bahkan, sinar tipis optimisme untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea telah memudar menjadi mimpi buruk yang gelap," ujarnya seperti dikutip Reuters dari KCNA.
Dia menuduh AS menggunakan klaimnya ingin meningkatkan hubungan untuk menutupi keinginan untuk "perubahan rezim", dan Presiden Donald Trump secara khusus tidak menawarkan Pyongyang sesuatu yang substansial.
"Kami tidak akan pernah lagi memberikan kepala eksekutif AS paket lain yang akan digunakan untuk pencapaian tanpa menerima pengembalian apa pun.
Baca Juga: Ini Bagian Tergeli pada Wanita yang Pria Harus Tahu untuk Keintiman
"Tidak ada yang lebih munafik daripada janji kosong," tegas Ri.
Pada Kamis (11/6), Korea Utara mengkritik AS karena mengomentari masalah antar-Korea.
Dan mengatakan, Washington harus tetap diam jika ingin Pemilihan Presiden AS mendatang berjalan lancar.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita Yonhap, AS tetap berkomitmen untuk berdialog dengan Korea Utara, dan terbuka untuk "pendekatan yang fleksibel untuk mencapai kesepakatan yang seimbang".
Ri menyebutkan, keinginan Korea Utara untuk membuka era kerjasama baru berjalan sedalam sebelumnya, tetapi situasi di Semenanjung Korea setiap hari semakin memburuk.
"AS mengaku sebagai advokat untuk meningkatkan hubungan dengan DPRK, tetapi pada kenyataannya, sangat bergantung pada hanya memperburuk situasi," kata Ri.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Korea Utara: Kami terus bangun pasukan militer untuk atasi ancaman Amerika"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini