Setelah Resmi 'Putus' Dengan Korea Selatan, Korea Utara Muak Juga Dengan Amerika, 'Dasar Munafik, Diam Atau Pilpres Kalian Tidak Akan Lancar!'

May N

Penulis

Intisari-online.com -Korea Utara pada hari Kamis (11/6/2020) mengatakan, Amerika Serikat tidak memiliki urusan untuk mengomentari masalah antar-Korea.

Melansir Reuters, kantor berita negara KCNA mengatakan Washington disarankan untuk tetap diam jika menginginkan pemilihan presiden yang sukses.

Pernyataan itu muncul setelah Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya kecewa karena pemerintah Korea Utara menangguhkan hotline komunikasi dengan Korea Selatan pada Selasa.

"Amerika itu munafik.

Baca Juga: Ayah Ibunya Penganut Sekte Kiamat, Kedua Anak Ini Meninggal Dunia dengan Kondisi Jasad Memilukan

"Mereka ingin hentikan hubungan antar-Korea ketika hubungan kami tunjukkan tanda kemajuan.

"Namun saat kelihatan memburuk, mereka ucapkan kecewa," demikian pernyataan resmi Kwong Jong Gun, direktur Jenderal untuk urusan Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Won menyarankan agar AS tetap tutup mulut kecuali jika ingin sesuatu yang mengerikan terjadi.

"Tidak hanya itu, hal ini juga bermanfaat untuk pemilihan presiden yang sukses ke depannya di Amerika," kata Kwon.

Baca Juga: Rekor Suram Terus Tercatat, WHO Sebutkan Pandemi Covid-19 Memburuk, Bukan Saatnya Leha-leha

Korea Utara mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan memutuskan hotline dengan Korea Selatan.

Hal tersebut sebagai langkah pertama untuk menutup semua kontak setelah berhari-hari mengecam Korea Selatan.

Korea Utara mengecam Korea Selatan karena tidak menghentikan pembelot mengirim selebaran dan materi lainnya ke perbatasan Korea Utara.

Pada hari Rabu, Korea Selatan mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap dua organisasi yang melakukan operasi tersebut.

Baca Juga: Tak Punya Malu, Boros dan Gunakan Uang Korupsi untuk Foya-foya, Istri Najib Razak Ini Mencak-mencak Saat Tahu Ratusan Tas Mewahnya Rusak Akibat Ini

Mengutip Reuters, selama beberapa hari, Korea Utara sudah mengecam Korea Selatan.

Para pejabat tinggi pemerintah di Korea Utara, termasuk saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, Kim Yo Jong, dan Kim Yong Chol, wakil ketua Komite Sentral dari Partai Buruh Korea yang berkuasa, menetapkan "bahwa kerjasama dengan Selatan harus sepenuhnya berubah menjadi pekerjaan melawan musuh," kata KCNA seperti yang dikutip Reuters.

Sebagai langkah pertama, pada Selasa siang, Korea Utara mengakhiri jalur komunikasi di kantor penghubung antar-Korea, dan hotline antara dua kantor militer serta kantor presiden.

Pernyataan resmi ini tampaknya akan menjadi kemunduran untuk mencairkan ketegangan dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Hubungan Kedua Negara Memanas dan Meski Trump Berkali-kali Menghina China, Sebenarnya Pemerintahan Trump Telah 'Membantu' China dengan Cara Ini

Kedua Korea secara teknis tetap berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

KCNA melaporkan, "Warga Korea Utara marah dengan perilaku licik dari otoritas Korea Selatan yang dengan mereka kita masih memiliki banyak hal untuk diselesaikan."

Laporan itu menuduh pihak berwenang Korea Selatan secara tidak bertanggung jawab membiarkan para pembelot menyakiti martabat kepemimpinan tertinggi Korea Utara.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Korea Utara: Kami muak dengan dua sisi Amerika terkait masalah antar-Korea"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait