Find Us On Social Media :

Bikin Irak Mati Kutu, Ini Serangan Udara Israel Paling Spektakuler, Sukses Hancurkan Reaktor Nuklir Negara Berjuluk 1001 Malam Itu

By Khaerunisa, Jumat, 5 Juni 2020 | 18:20 WIB

(Ilustrasi) F-16 Isarel terbang bersama MIG-21 Kroasia

Intisari-Online.com - Serangan udara Israel terhadap Irak sekitar 40 tahun silam dianggap begitu spektakuler.

Strategi yang mereka terapkan membuat negara yang kala itu dipimpin Saddam Husein mati kutu tak bisa berkutik.

Peristiwa itu terjadi pada 7 Juni 1981 siang.

Dimulai dengan 24 pesawat tempur dari Angkatan Udara Israel yang terdiri atas F-15 dan F-16 yang telah dimodifikasi lepas landas dari pangkalan Beersheba untuk terbang nonstop menuju Irak.

Baca Juga: Kedoknya Sih Resor Pantai Mewah, Tapi Israel Ternyata Telah Selundupkan 7.000 Orang Yahudi di Sudan

Formasi terbang dua lusin pesawat tempur bersandi Operasi Babilon (Operation Babylon) itu merupakan manuver “intelijen” karena semua pesawat tempur terbang rapat di atas Boeing 707 Israel.

Jika dilihat dari bawah, maka yang tampak adalah badan Boeing 707, pesawat komersial yang biasa lewat di jalur penerbangan resmi.

Tapi sesungguhnya Boeing 707 itu merupakan pesawat tanker raksasa yang berfungsi untuk air refueling bagi semua jet tempur Israel ketika penerbangannya mulai mencapai separuh wilayah Irak.

Selain dikamuflase oleh Boeing 707, armada jet tempur Israel juga dibantu oleh pesawat yang dioperasikan untuk perang elektronika (electronic warfare & communications).

Baca Juga: Obat Biduran untuk Dewasa Bisa Dibeli di Apotek, Perhatikan Ini

Tujuan penggunaan pesawat untuk peperangan elektronik itu adalah untuk mengkoordinasi komunikasi dan komando di udara.

Ketika tiba di atas wilayah Irak dan tinggal menempuh setengah perjalanan menuju Tuwaitha, semua jet tempur mengisi bahan bakar di udara.

Setelah proses air refueling usai, Boeing 707 segera memisahkan diri dan dikawal dua pesawat tempur yang berfungsi sebagai pelindung.

Penerbangan Boeing 707 sengaja memotong jalur. Yakni terbang di atas Suriah dan dua pesawat tempur pengawal berbalik arah dan langsung menuju ke pangkalan Beersheba.

Baca Juga: Tak Gentar terhadap Pesawat Pembom Nuklir Inggris yang Sokong Militer Malaysia, Rudal Pertahanan Udara Bikinan Rusia Jadi Andalan Bung Karno Lindungi Jakarta

Sementara itu jet-jet tempur yang bertugas menghancurkan reaktor nuklir Irak terbang melaju di atas kawasan Irak pada formasi terbang rendah sehingga tidak bisa terdeteksi radar.

Penduduk sipil Irak yang berada di ladang memang bisa menyaksikan kehadiran pesawat-pesawat tempur Israel.

Tapi mereka tak pernah berpikir bahwa jet-jet tempur itu merupakan pesawat musuh.

Begitu mendekati sasaran secara tiba-tiba jet-jet tempur Israel melesat ke ketinggian dan kemudian menukik untuk melancarkan serangan udara.

Baca Juga: Akhir Hidup Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia, Dibunuh dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom, hingga Tersimpan Misteri di Balik Alasan Wanita Cantik Ini 'Dilenyapkan'

Manuver jet tempur yang bergerak secara mendadak itu membuat radar Irak yang kemudian menangkapnya kebingungan.

Ketika senjata penangkis udara mulai dioperasikan dan pelurunya tak begitu membahayakan jet-jet tempur Israel, bom-bom yang didesain khusus untuk meledakan bunker berlapis tebal atau baja, mulai berjatuhan.

Reaktor nuklir Irak yang menjadi kebanggaan Presiden Saddam Husein pun luluh lantak dalam hitungan menit.

Usai melancarkan serangan udara yang sukses itu, semua jet tempur Israel terbang melesat menuju negaranya, langsung melintasi kawasan udara Yordania.

Baca Juga: Sempat Dikira Akan Kolaps, Nyatanya Negara Ini Berhasil Bebas dari Virus Corona, Pasien Terakhirnya Sembuh dan Catatkan 0 Kasus Kematian

Dengan demikian waktu tempuhnya lebih pendek. Semua pilot dan pesawat tempur Israel pun tiba di pangkalan Beersheba dengan selamat.

Mereka langsung disambut oleh PM Menachem Begin yang selama tiga jam sebelumnya terus mengikuti perkembangan Operasi Babilon itu sambil sport jantung.

Dunia pun dibuat gempar oleh opersasi serangan udara Israel yang sangat spektakuler itu.

Sebaliknya, bagi pemerintah Saddam Husein serangan udara Israel merupakan mimpi buruk di siang bolong. (Intisari-Online/Moh Habib Ashad)

Baca Juga: Setelah #Blacklivesmatter, di Indonesia Bergema #Papuanlivesmatter, Nama Obby Kogoya Pun Bermunculan, 'Jangan Sebut Kami Monyet!'