Find Us On Social Media :

Israel 'Tepuk Jidat' saat Melihat Drone Rusia yang Ditembaknya Ternyata Buatannya Sendiri, Sudah Alami Hal Konyol Masih Harus Rugi Besar

By Khaerunisa, Jumat, 5 Juni 2020 | 17:36 WIB

UAV Forpost yang rontok dirudal Israel

Intisari-Online.com - Militer negara mana pun selalu tampak garang, terlebih negara-negara seperti Israel yang memang sering terlibat konflik dengan negara lain.

Namun rupanya Israel pernah mengalami hal 'konyol' saat tembak drone milik Rusia.

 

Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) atau drone dipakai beberapa negara untuk memata-matai Israel.

Bukan drone milik Iran saja yang terbang dari Suriah melaksanakan misi mata-mata ke Israel tapi juga Rusia.

Baca Juga: Punya Pasukan Tank yang Semua Awaknya Wanita, Ternyata Tentara Wanita Israel Digembleng Secara Ganas hingga Bisa Bunuh Musuh Sambil Kegirangan dan Tertawa-tawa

Penerbangan mata-mata (reconnaissance) UAV Rusia jenis Forpost yang memasuki wilayah El Quneitra, Israel dari wilayah Dataran Tinggi Golan itu jelas menunjukkan keseriusan militer Rusia untuk memusuhi Israel.

Meski dalam perkembangan terkini hubungan Israel-Rusia secara politik sebenarnya tidak ada masalah.

Seperti yang terjadi pada 11 Juli 2018, satu unit UAV Forpost milik Rusia yang terbang dari Dataran Tinggi Golan hingga memasuki wilayah Israel sejauh 10 km langsung disergap Israel menggunakan sistem pertahanan udara peluncur rudal Patriot.

Tentara Israel pun kemudian mendatangi reruntuhan UAV yang jatuh tapi mereka malah dibuat terkejut.

Baca Juga: 11 Manfaat Minum Air Rendaman Ketumbar, Termasuk Turunkan Kolesterol

Pasalnya UAV yang rontok ternyata jenis Forpost yang notabene milik Rusia dan berteknologi buatan Isarel sendiri.

Industri pertahanan Rusia, Ural Civil Aviation Plant selama ini memang sudah memproduksi UAV Forpost dan secara teknologi elektroniknya berdasar lisensi dari industri pertahanan Israel, yakni Israel Aerospace Industries (IAI).

Di Israel sendiri, UAV Forpost dinamai Searcher II dan sudah dioperasikan sejak tahun 1998.

Ditembak jatuhnya UAV Forpost oleh militer Israel jelas merupakan peristiwa ironis dan sekaligus konyol karena Israel ternyata menembak jatuh UAV buatan sendiri meski secara operasional merupakan UAV milik Rusia.

Baca Juga: 11 Manfaat Minum Air Rendaman Ketumbar, Termasuk Turunkan Kolesterol

Selain itu, militer Israel juga mengalami kerugian besar karena untuk menjatuhkan UAV Forpost yang berharga di bawah Rp20 milliar itu, Israel telah menggunakan rudal Patriot yang berharga lebih dari Rp40 milliar.

Ada kemungkinan militer Israel mengira UAV yang sedang terbang di wilayah udaranya merupakan UAV milik Iran tapi setelah ditembak jatuh ternyata milik Rusia.

Dengan bukti bahwa keberadaan militer Rusia di Suriah ternyata ‘memusuhi’ Israel juga, hubungan Rusia-Israel bisa dipastikan akan memanas.

Namun Israel jelas tidak bisa bermain-main dengan Rusia yang telah menempatkan rudal-rudal S-400 di Suriah.

Jenis rudal canggih yang tidak hanya ditakuti oleh Israel tapi juga oleh militer AS. (Intisari-Online/Agustinus Winardi)

Baca Juga: Setelah #Blacklivesmatter, di Indonesia Bergema #Papuanlivesmatter, Nama Obby Kogoya Pun Bermunculan, 'Jangan Sebut Kami Monyet!'