Find Us On Social Media :

Dulunya Cukup Tersohor, Juragan Kulit Ini Ditemukan Tewas Membusuk di Gudangnya, Tak Mau Pulang dan Mandi Setelah Usahanya Ambruk

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 Juni 2020 | 16:38 WIB

Ilustrasi orang meninggal dunia

Intisari-Online.comJasad mantan juragan kulit berinisial SM (62) ditemukan dalam kondisi sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Mayat SM ditemukan warga ditemukan tergeletak di gudang penyimpanan kulit di kawasan Lingkungan Industri Kulit (LIK) Magetan, Selasa (2/6/2020).

Dulunya gudang tersebut digunakan almarhum menyimpan kulit yang telah diolahnya.

Pria asal Jalan Teuku Umar, Desa Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan itu diduga sudah meninggal dunia sejak 10 hari lalu.

Baca Juga: Obat Penurun Panas pada Bayi yang Umum Diberikan, Perhatikan Dosisnya!

Petugas yang mendatangi lokasi kejadian langsung mengevakuasi jasad korban.

Menurut Kapolsek Magetan AKP Iin Pelangi, saat ditemukan jasad korban sudah dalam kondisi rusak sehingga sulit dikenali.

Berdasarkan keterangan petugas medis dari Puskesmas Magetan, sambung dia, korban diduga meninggal dunia sejak 10 hari lalu.

"Melihat jasad almarhum yang sudah mulai rusak dan tidak bisa dikenali wajahnya itu, diperkirakan meninggal 10 hari lalu.

Baca Juga: Mengejutkan, Meski Covid-19 Berasal dari China Tak Ada Satupun Pasukan Militer China yang Terinfeksi Virus Ini, Namun Rencana Besar Militer China Ini Tersabotase

Tapi untuk memastikan, jenazah almarhum, kini jenazah itu di otopsi di rumah sakit," katanya seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunjatim.com.

Juragan Kulit Terkenal

Korban SM rupanya dikenal sebagai sosok juragan kulit yang cukup tersohor didaerahnya.

Usahanya yang cukup maju membuat SM dikenal sebagai sosok juragan kulit terkenal.

Baca Juga: Kedoknya Sih Resor Pantai Mewah, Tapi Israel Ternyata Telah Selundupkan 7.000 Orang Yahudi di Sudan

"Bapak itu (SM,red) itu dulu juragan kulit terkenal," kata Sigit, pekerja kulit di LIK Magetan.

Tinggal Digudang Sejak Usaha Ambruk

SM disebutkan memilih tinggal digudang sejak usahanya ambruk.

Padahal, SM memiliki rumah dan juga keluarga.

Namun, ia memilih tinggal di gudang yang dulunya digunakan almarhum untuk menyimpan kulit yang telah diolahnya.

"Bapak itu (SM,red) dulu juragan kulit terkenal. Tapi setelah usahanya ambruk, Pak Sumarlan ini mengalami depresi dan tidak mau pulang ke rumahnya, sampai meninggal ini," kata Sigit.

Menurut Sigit, almarhum SM ini sudah tidak pulang ke rumah keluarganya bertahun tahun.

Keluarganya ketemu almarhun hanya waktu pas mengantar makan.

Baca Juga: 'Obat Super' Kumdang-2 Buatan Korea Utara, Diklaim Mampu Sembuhkan Impotensi, MERS hingga Ebola, Seperti Apa Wujudnya?

"Pak Sumarlan sejak usahanya bangkrut, sepertinya kena depresi dan pergi meninggalkan rumah. Penampilannya seperti orang gila. Bertahun tahun nggak pernah mandi, baik pagi maupun sore hari," ujarnya.

Keluarga antar makanan setiap hari

Keluarga SM rutin mengantarkan makanan setiap hari ke lokasi gudang kulit tempat SM tinggal.

Menurut Sigit, keluarganya sehari tiga kali mengantar makanan untuk almarhum.

Namun, sejak sepuluh hari lalu, keluarganya tidak lagi bisa menemui almarhum.

Sebab, pintunya dikuci oleh SM dari dalam gudang.

"Keluarga almarhum terakhir kali ketemu sekitar 10 hari lalu, saat mengantar makanan. Setelah itu tidak lagi ketemu, karena pintunya selalu terkuncinya,"kata Sigit.

Kapolsek Magetan AKP Iin Pelangi menyebutkan, sesuai keterangan petugas medis dari Puskesmas Magetan, korban meninggal 10 hari lalu.

"Melihat jasad almarhum yang sudah mulai rusak dan tidak bisa dikenali wajahnya itu, diperkirakan meninggal 10 hari lalu. Tapi untuk memastikan, jenazah almarhum, kini jenazah itu di otopsi di rumah sakit,"katanya.

Baca Juga: Sedang di Rumah Sendiri, Wanita Ini Didatangai 2 Makhluk yang Kerap Memangsa Manusia Tiba-tiba Mengetuk Pintu Rumahnya, Begitu Dibuka Langsung Syok Ketakutan

Damanhuri

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Juragan Kulit yang Ditemukan Tewas Membusuk di Gudangnya, Tak Pernah Mandi Sejak Usaha Ambruk