Find Us On Social Media :

Setelah Disebut-sebut Bisa Jadi 'Wuhan Kedua,' Status Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 3 Juni 2020 | 08:14 WIB

(Ilustrasi) Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).

Intisari-Online.com - Belakangan, perkembangan kasus Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur dianggap mengkhawatirkan.

Mengutip Kompas.com (28/5/2020), Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol.

Hal itu lantaran mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Baca Juga: Jomplang, Meski Sama-sama Infeksi 3000 Orang di Kongo, Data Ini Ungkap Betapa Virus Ebola Jauh Lebih Mematikan Dibanding Virus Corona

Sementara itu, dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

"Semakin banyak catatan kasusnya."

"Warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Covid Hari Ini 3 Juni 2020: PSBB Jilid 3 Jakarta Hampir Selesai, Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Satu Wilayah Ini Malah Meroket Tajam Hampir 1.000 Orang