Find Us On Social Media :

'Ngebet' Tapi Ragu-ragu, Inilah ADIZ, Proyek Pemuas Ketamakan China akan Laut China Selatan, Ternyata Sudah Disiapkan Sejak Tahun Ini

By Ade S, Senin, 1 Juni 2020 | 12:10 WIB

Saking Kayanya, Jika Laut China Selatan Jadi Negara, Nilai Perdagangannya Saja Jauh Lebih Besar dari PDB Indonesia, Sementara Cadangan Minyak dan Gas Buminya Bisa Jadi yang Terbesar di Dunia, Lihat Angka-angkanya yang 'Menggiurkannya' Ini!

Lu Li-Shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan pulau-pulau buatan - khususnya landasan terbang dan sistem radar yang dibangun di atas Fiery Cross, Subi dan terumbu Mischief - yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir adalah bagian dari rencana ADIZ Beijing.

"Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat telah mengerahkan pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500 dan pesawat patroli anti-kapal selam KQ-200 di Fiery Cross Reef," katanya, merujuk pada gambar yang diambil oleh ImageSat International Israel dan Inisiatif Transparansi Maritim Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS), sebuah think tank yang berbasis di Washington.

 

Selain itu, lanjut Lu, adanya pembangunan fasilitas ber-AC di atas terumbu, menunjukkan bahwa jet tempur - yang perlu dilindungi dari suhu tinggi, kelembaban dan salinitas di wilayah itu - juga akan segera dikerahkan di sana.

"Begitu jet tempur PLA tiba, mereka dapat bergabung dengan pesawat peringatan dini dan anti-kapal selam dalam melakukan operasi patroli ADIZ."

Li Jie, seorang pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing dan pensiunan kolonel senior PLA, mengatakan bahwa negara-negara biasanya menunggu untuk mengumumkan pembentukan ADIZ sampai mereka memiliki peralatan pendeteksi yang diperlukan, kemampuan tempur dan infrastruktur lain yang tersedia untuk mengelolanya.

Tetapi jika ada waktu yang tepat, Beijing mungkin akan membuat pengumuman lebih cepat, katanya.

Baca Juga: Makin Mencekam, AS Kembali Kirim Kapal Perang Rudal untuk Tantang China di Laut China Selatan