Penulis
Intisari-Online.com - Setiap hari masyarakat Indonesia dibuat prihatin dengan terus bertambahnya kasus positif Covid-19.
Hingga hari Minggu (31/5/2020), ada 700 kasus baru corona yang kembali diumumkan oleh pemerintah Indonesia.
Maka, kini total jumlah kasus virus corona di Indonesia menjad 26.473 kasus terhitung sejak kasus pertama terkonfirmasi sekitar 3 bulan lalu.
Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 416 kabupaten/kota di Indonesia.
Meski kasus baru masih terus bertambah, ada sejumlah kabar baik yang dapat disimak soal kondisi dan penanganan virus corona di Indonesia.
Berikut adalah beberapa kabar baik yang terjadi dalam dua pekan terakhir:
1. Jumlah pasien sembuh terus meningkat
Menurut data yang diumumkan oleh pemerintah pada hari Minggu (31/5/2020), ada 293 kasus kesembuhan baru.
Artinya, jumlah total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 7.308 orang.
Adapun kasus pasien sembuh yang baru diumumkan pada hari Minggu ini berasal dari 24 provinsi berikut:
2. 4 provinsi laporkan 0 kasus baru
Menurut data yang disampaikan pada hari Minggu (31/5/2020), dari 700 kasus baru yang dikonfirmasi, 4 provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru di wilayahnya.
Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:
3. 102 daerah bebas Covid-19
Pada hari Sabtu (30/5/2020), Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Munardo mengatakan ada 102 kabupaten/kota yang masuk kategori zona hijau penularan Covid-19.
Zona hijau berarti bahwa belum terdampak penularan penyakit tersebut.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (30/5/2020), Pakar Informatika Penyakit Menular dan Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan bahwa 102 kabupaten/kota itu berdasarkan pendataan hingga Jumat (29/5/2020).
Kabupaten/kota tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia.
4. PT Pindad akan produksi ventilator Covid-19
PT Pindad akan memproduksi ventilator untuk membantu penanganan Covid-19.
Melansir Kompas.com, 23 Mei 2020, ventilator yang diproduksi ini berjenis non-invasif dengan teknik ventilasi mekanis tanpa menggunakan pipa trakea atau endotracheal tube pada jalan napas.
"Direktur Utama Pindad melaporkan ventilator non-invasif sudah mendapat approval dari Kementerian Kesehatan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Adika Perkasa sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).
Pindad akan melakukan uji klinis ventilator non-invasif yang syaratnya harus dilakukan di 10 rumah sakit.
Ventilator ini disebut akan menjadi hak milik rumah sakit tersebut. Kemudian, rumah sakit yang menerima ventilator harus memberikan feedback mengenai hasil uji klinisnya.
5. Ventilator buatan UI mulai diuji klinis pada manusia
Ventilator COVENT-20 buatan Universitas Indonesia (UI) mulai diuji klinis pada manusia.
Dekan Fakultas Teknik UI (FTUI) Hendri D.S. Budiono mengatakan, proses uji klinis ini memakan waktu lebih lama.
Pasalnya, pihaknya harus menunggu kepastian protokol uji dari Kementerian Kesehatan terkait multimode ventilasi COVENT-20, mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), dan mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV).
Mengutip Kompas.com, 19 Mei 2020, Ketua Tim Ventilator Basari menyebut bahwa COVENT-20 telah dinyatakan lulus uji produk untuk mode ventilasi CMV dan CPAP di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada April 2020 lalu.
Selain itu, telah dilakukan pula uji praklinis pada hewan di Animal Facility IMERI FKUI.
Inovasi ventilator buatan UI tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ventilator di rumah sakit seluruh Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 ini.
6. Alat deteksi corona buatan ilmuwan Jabar akan diproduksi
Dua alat baru deteksi corona yang dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) disebut akan diproduksi Mei-Juni 2020 untuk validasi.
Mengutip Kompas.com, 18 Mei 2020, menurut Ketua Tim Riset Diagnostic Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf, kedua alat tersebut telah tervalidasi di laboratorium.
Namun, masih memerlukan validasi ke sampel asli virus setelah ethical clearance dan didampingi patologis klinis.
Berdasarkan rencana, pada Mei-Juni 2020, tim akan melengkapi fasilitas assembly rapid test dan produksi batch 1 sebanyak 2.000 kit.
Jika semuanya berjalan baik, pada Juli 2020 akan diproduksi 10.000 kit.
Kemudian, selanjutnya 50.000 kit per bulan.
Baca Juga: Investasi dan Fintech Ilegal Rugikan Masyarakat Indonesia Rp 92 Triliun, Begini Modus Jahatnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Update: 6 Kabar Baik soal Kondisi dan Penanganan Virus Corona di Indonesia