Memiliki Sistem Kesehatan Lemah dan Rakyatnya Berpenghasilan Rendah, Mengapa Vietnam Justru Berhasil Atasi Covid-19?

Afif Khoirul M

Penulis

Saat ini mereka telah melonggarkan batasan sosial pada akhir April, dan selama 40 hari terkahir belum ada kasus baru muncul.

Intisari-online.com - Saat ini di Asia Tenggara Vietnam adalah negara paling berhasil dalam mengatasi Covid-19.

Negara itu berhasil menjaga angka kematian virus corona hingga nol, bahkan tidak memiliki kematian akibat Covid-19.

Hasilnya banyak yang tertarik untuk mencari tahu rahasia Vietnam dalam melawan virus yang diyakini berasal dari Wuhan ini.

Sebuah media berbasis di Amerika, CNN baru-baru ini membuat analisis keberhasilan Vietnam dalam menekan angka kematian.

Baca Juga: Kisah Anak-anak Pengungsi Suriah yang Dipaksa Menikah di Lebanon, 'Aku 13 Tahun Tapi Suamiku 28 Tahun'

Jurnalis Nectar Gan melaporkan hasil kesuksesan Vietnam dalam pencegahan epidemi Covid-19.

Per 30 Mei, Vietnam hanya memiliki 328 kasus dan tidak memiliki kematian yang tercatat.

CNN terkesan dengan Vietnam, meskipun negara tersebut dikatakan berpenghasilan rendah, dengan sistem kesehatan yang lemah.

Menurut statistik Bank Dunia 8 Dokter di Vietnam sebanding merawat dengan 10.000 pasien.

Baca Juga: Kemendikbud Tegaskan Tahun Ajaran Baru Tetap Dimulai Juli, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Anjuran, Salah satunya Agar Sekolah Tidak Dibuka Sampai Desember 2020

Vietnam dikatakan berhasil setelah 3 minggu menerapkan tindakan pembatasan.

Saat ini mereka telah melonggarkan batasan sosial pada akhir April, dan selama 40 hari terkahir belum ada kasus baru muncul.

Angka tersebut terlalu bagus, namun Guy Thwaites direktur Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford di Kota Ho Chi Minh mengatakan, angka tersebut sesuai dengan situasi aktual masyarakat.

"Saya pergi ke daerah penyakit setiap hari, saya tahu ada kasus tetapi tidak ada kematian," katanya.

Keberhasilan Vietnam berkat kombinasi banyak faktor, termasuk tindakan cepat yang dilakukannya.

Respon awal penyebaran penyakit oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran, dan pemantauan ketat, komunikasi, isolasi dan tranmisi yang dekat.

Baca Juga: Akibat 'Kekurangan Wanita', Wanita-wanita di Negara Ini Dipaksa untuk Menikahi Banyak Pria, Jika Menolak Mereka Akan Diusir Bahkan Dibakar

Secara khusus Vietnam telah siap menghadapi pandemi beberapa minggu sebelum kasus pertama di negara tersebut dilaporkan.

MeskiChina dan WHO dianggap tidak konsisten dan tidak memiliki bukti jelas tentang penularan dari manusia ke manusia, Vietnam tidak mengambil risiko tersebut.

Menurut Dr Pham Quang Thai, Wakil Departemen Pengendalian Penyakit Menular di Institute Sentral dan Epidemologi mengatakan, "Kami tidak menunggu intruksi WHO, kami menggunakan data yang dikumpulkan dan mengambil tindakan segera."

Tindakan awal yang cepat membantu mengendalikan penyebaran penyakit secara efektif.

Selain itu Vietnam melakukan upaya pemantauan dan komunikasi dengan sangat teliti, tidak hanya menghubungi langsung orang yang terinfeksi tetapi juga hubungan tidak langsung.

Pemerintah Vietnam juga melakukan komunikasi lebih awal pada masyarakat tentang penyakit ini.

Baca Juga: Diselimuti 30.000 Perjanjian Rasial Sejak 1910, Inilah Sejarah Panjang Rasisme di Minneapolis AS yang Kembali Memanas dengan Kematian George Floyd

Mereka memberikan nomor hotline, dan situs web meskipun wabah tersebut belum menyebar di Vietnam.

Kementerian Kesehatan juga secara teratur mengirimkan pengingat kepada orang-orang, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya penyakit ini.

Hasilnya adalah Vietnam tidak pernah merasakan kondisi terburuk, dan berhasil mengendalikan wabah ini dengan penanganan lebih awal meskipun sebelum diperingatkan.