Kabar Baik, Australia Sudah Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Kabarnya Bahkan Bisa Tersedia Tahun Ini

May N

Penulis

perusahaan farmasi Australia sudah uji coba vaksin virus Corona pada manusia, kabarnya bahkan bisa tersedia tahun ini

Intisari-online.com -Pada Selasa (26/5/2020) Perusahaan Bioteknologi Novavax lakukan uji coba vaksin virus corona pada manusia di kota Melbourne dan Brisbane, Australia.

Apabila uji coba itu berhasil, maka vaksin akan dirilis tahun ini juga.

Perusahaan itu menguji keamanan vaksin pada 131 relawan.

Tujuannya untuk memastikan efektivitas vaksin dalam mengatasi virus corona.

Baca Juga: Covid Hari Ini 29 Mei 2020: Kasus Positif di Indonesia Mencapai 25.216, 678 Kasus Bertambah, Sebaran Terbanyak di Jakarta

Menurut kepala penelitian perusahaan bioteknologi itu, Dr Gregory Glenn, vaksin ini dibuat oleh pihaknya secara paralel dengan harapan mampu menyembuhkan pasien dengan virus corona di dalam tubuhnya.

Harapan Dr Glenn vaksin yang diuji sekarang dapat digunakan oleh dunia pada akhir tahun ini.

"Kami berharap vaksin sudah dapat digunakan pada akhir tahun ini," kata Dr Glenn dalam jumpa pers virtual di Melbourne, dari kantornya di Maryland, Amerika Serikat.

"Vaksin itu mukjizat dan mampu melindungi penduduk dari penyakit kronis ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 30 Mei 2020, Ikuti Yoga Virtual!

"Saya sangat optimis hal itu bisa terwujud," katanya.

Vaksin yang diuji coba di Melbourne merupakan pilihan dari kelompok 30 potensi vaksin yang telah ada.

Telah banyak lembaga pengembangan vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

Hanya belasan dari ratusan lembaga pengembangan vaksin Covid-19 yang telah mencapai uji coba ke manusia, China, Amerika Serikat (AS), dan Eropa.

Baca Juga: Langkah Menuju 5G di Indonesia, Telkomsel Buat Layanan Koneksi VoLTE

Metode pengembangan yang digunakan berbeda-beda, hal ini yang menyebabkan belum diketahui apakah setiap uji coba tersebut akan aman dan efektif.

Duplikasi protein virus corona

Pengembangan vaksin oleh lembaga pengembangnya sebagian besar bertujuan untuk melatih sistem kekebalan tubuh manusia dalam mengenali protein yang mengikat permukaan luar virus Covid-19.

Tujuan lain dari vaksin adalah mempersiapkan tubuh untuk bereaksi jika mengalami infeksi yang sebenarnya.

Baca Juga: Memilukan, Gadis 16 Tahun Ini Melahirkan di Kebun, Ketahuan 2 Hari Kemudian, Dipukul dan Ditolak Keluarga: Si Adik Malu Kakaknya Hamil

Metode lain yang digunakan oleh lembaga pengembang vaksin adalah menggunakan kode genetik dari protein virus Covid-19.

Pengembangan vaksin juga dilakukan dengan menggunakan virus tak berbahaya untuk mendapatkan informasi tentang protein virus.

Namun pengembangan vaksin yang lebih lazim berasal dari virus Covid-19 yang telah mati.

Novavax melakukan uji coba dengan menambahkan cara baru yang disebut dengan vaksin rekombinan, yaitu menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan duplikasi protein virus corona yang tak berbahaya di laboratorium.

Baca Juga: Bagian Tubuh Wanita yang Ingin Disentuh dan Harus Diperhatikan Pria

Novavax mendapatkan dana 388 juta dolar AS (sekitar Rp 5,7 triliun) dari sebuah lembaga epidemi di Norwegia untuk pengembangan vaksin ini.

Organisasi riset klinis 'Nucleus Network' bertanggungjawab dan ditunjuk untuk melaksanakan pengujian vaksin dengan metode ini dan diberi nama NVX-CoV2373.

Protein dalam virus tersebut diekstraksi dan dimurnikan, kemudian dikemas menjadi partikel nano berukuran virus.

Peserta dalam ujicoba vaksin Covid-19 oleh Novavax ini sebanyak 131 orang sehat berusia antara 18 sampai 59 tahun.

Baca Juga: Desak Polisi Proses Pelaku Teror Terhadap Wartawan Detik.com, Forum Pemred Indonesia: Kemerdekaan Pers Dicederai, Demokrasi Dikhianati, Simak Kronologi Lengkapnya

Sebelumnya, Novavax telah melakukan uji coba vaksin ini ke hewan dan menunjukkan keberhasilan dengan dosis yang rendah.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Australia Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Bisa Tersedia Tahun Ini"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait