Find Us On Social Media :

Dianggap Israel sebagai 'Rudal Bodoh', Rupanya Katyusha Roket Andalan Pejuang Hizbullah ini Kerap Bikin Pasukan Israel Kalang Kabut

By Tatik Ariyani, Jumat, 29 Mei 2020 | 10:01 WIB

Serangan roket Hizbullah ke Israel

 

Bisa jadi sebutan itu keliru. Pasalnya jika disimak lebih teliti, Katyusha tak lain roket artileri berpeluncur multi.

Artinya untuk menghatam targetnya, setiap unit Katyusha tak dibekali sistem pemandu (unguided).

Seperti juga meriam artileri, satu-satunya pegangan agar roket bisa akurat menghantam sasaran berasal dari koordinat target yang dipasok pasukan pengintai di garis depan.

Kelebihan dari Katyusha dibanding meriam terletak pada kemampuannya menciptakan efek hantaman untuk satu area yang lebih dahsyat dalam tempo singkat.

Baca Juga: 'Bersembunyi di Balik Tirai yang Dikuasainya Sendiri', Inilah Sosok Istri Presiden Venezuela yang Kini Sedang Diburu Pengadilan AS

Nama Katyusha mulai berkibar sejak zaman PD II.

Kala itu pasukan Soviet memakainya untuk mengganjal gerak maju balatentara Nazi Jerman.

Generasi pertama Katyusha muncul dengan kode BM-13 (kaliber 132 mm), varian ringan BM-8 (kaliber 82mm) dan roket berat BM-31 (kaliber 310mm).

Ciri khas dari arsenal ini yang tetap dipertahankan hingga sekarang terletak pada pengaplikasian truk sebagai platform pengangkut sekaligus peluncur.