Find Us On Social Media :

Otonomi Hong Kong Terombang-ambing, Amerika Sudah Memutuskan Negara itu Bukan Lagi Daerah Otonomi China, Apa Dampaknya?

By Maymunah Nasution, Kamis, 28 Mei 2020 | 15:02 WIB

CIA Director Mike Pompeo testifies on worldwide threats during a Senate Intelligence Committee heari

Para analis mencatat dilema lama yang dihadapi oleh pemerintahan AS berturut-turut: jika Washington memberlakukan sanksi terhadap Hong Kong, itu berisiko menyakiti penduduk kota dan sama besarnya dengan menghukum Beijing.

Menurut Nicholas Lardy, seorang rekan di Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional, menindaklanjuti ancaman untuk mengubah status Hong Kong akan memiliki dampak yang sangat negatif pada perusahaan AS yang beroperasi di sana.

Adapun dampak sementara terhadap warga Hongkong terbilang sangat kecil terhadap China.

"Dan saya tidak tahu mengapa AS ingin menghukum warga Hong Kong untuk sesuatu yang dilakukan pemerintah di Beijing," tambahnya kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Memang Cuma Parasit, Tapi Yartsa Gunbu Bisa Bikin Orang Mendadak Tajir, Harganya Sampai Rp1,5 Miliar per Kg, Apa Istimewanya?

Analis lain juga menyuarakan keprihatinan tersebut, dengan asumsi AS menindaklanjuti dengan sanksi keras.

“Saya percaya bahwa ini akan melukai warga Hong Kong dalam banyak cara,” kata Richard Bush, seorang rekan dengan Brookings Institution dan penulis buku Hong Kong dalam Bayangan Tiongkok: Hidup dengan Leviathan.

"Di antara hal-hal lain, itu akan mengkonfirmasi pandangan Republik Rakyat Tiongkok bahwa AS ingin merusak kekuasaannya di Hong Kong."

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Keputusan besar Amerika: Hong Kong bukan lagi daerah otonomi China"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini