Find Us On Social Media :

Sering Dijadikan Meme dan Lelucon, Ternyata Inilah Orang yang Menciptakan Tarian Kematian di Ghana, Ada Kisah Mengejutkan di Baliknya

By Afif Khoirul M, Selasa, 26 Mei 2020 | 13:04 WIB

Tarian kematian atau Dancing Palbearers asal Ghana.

Intisari-online.com - Beberapa bulan terakhir, mungkin kita sering menyaksikan tarian kematian di Ghana yang viral di media sosial.

Tarian kematian atau dikenal dengan dancing pallbearers menampilakn sekelompok 6 pria kulit hitam yang menari sambil membawa peti mati.

Mereka menari dengan unik, seolah marayakan kematian tersebut, sehingga banyak yang menjadikannya meme atau lelucon.

Bahkan tarian kematian ini tak hanya viral di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Baca Juga: Covid-19 Bikin Kalang Kabut Seluruh Dunia, Suku Pedalaman Amazon Ini Malah Temukan Obat yang Bisa Redakan Gejala Covid-19 dengan Bahan Alami Ini

Lantas pernahkah Anda bertanya-tanya tentang siapakah yang menemukan tarian kematian ini, dan bagaimanakah kisah di baliknya.

Melansir dari BBC, tarian kematian ini sebelumnya terkenal pada 2017 silam, setelah film dokumenter BBC diterbitkan.

Kemudian, seorang netizen mengeditnya denga musik elektronik EDM, dan memasukannya ke dalam klip, dan ternyata membuatnya semakin viral.

Video tersebut, tersebar di media sosial, kemudian juga sering digunakan di plaform video Tiktok.

Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Begadang, Pria Ini Sering Tidur di Atas Jam 12 Sampai Sakit Parah Bahkan Koma

Semenjak Covid-19, video ini juga makin laris, tarian kematian ini sering digunakan untuk meme, yang dikaitkan dengan orang-orang yang melanggar larangan di tengah Covid-19.

Klipnya menciptakan jutaan penayangan dari pemirsa, oleh karena itu mari kita bahas asal muasal dan bagaimana tarian tersebut muncul.

Menurut Eva.vn, tarian kematian ini berasal dari Ghana, Afrika Barat.

Biasanya pemakaman akan terlihat sangat sedih, melankolis, dan penuh dengan suasana duka, namun tidak dengan Ghana, pemakaman dengan tarian kematian akan membuatnya terlihat lebih meriah.

Bahkan suasana kesedihan pun disulap menjadi suasana yang membahagiakan.

Tenyata itu adalah alasan di balik tarian kematian tersebut, tarian ini ditemukan oleh seorang pria bernama Benjamin Aidoo (32).

Baca Juga: Rindu Rumah saat Tak Bisa Mudik? Ini yang Terjadi pada Otak dan Tubuh saat Mengalami 'Homesick', Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?

Benjamin menciptakan tarian kematian ini dengan alasan, ia ingin mengubah suasana berkabung menjadi suasana yang gembira karena alhmarhum akan memiliki kehidupan baru.

Dia juga berharap, tarian itu bisa menciptakan kebahagian dan mengurangi rasa sakit dan sedih dari mereka yang ditinggalkan.

Tahun 2003 Benjamin yang tinggal di Kota Accra, Ibukota Ghana, memulai layanan pemakamannya, saat dia masih di sekolah menengah.

Benjamin menciptakan perusahaan yang memperkejakan para penari tersebut, usahanya pun juga sukses.

Saat ini Benjamin memiliki sekitar 100 karyawan, termasuk 95 pria dan lima wanita, Benjamin bahkan berusaha melebarkan sayap perusahaannya ke tingkat Global.

Melalui situs jejaringnya, dia juga semakin dikenal oleh dunia, dengan 66.000 pengikut di Instragram.

Baca Juga: Dipuji Donlad Trump Sebagai Pengobatan Virus Corona, Kini WHO Justru Hentikan Uji Coba Hydroxychloroquine pada Pasien Covid-19, Mengapa?

Setiap hari dia sering membagikan klip lucu tentang variasi tarian yang menarik, dan membuatnya semakin populer meskipun sering dijadikan meme atau lelucon, di media sosial.

Semenjak Covid-19, secara dignifikan pandemin ini ternyata juga memperngaruhi usaha milik Benjamin, dia memotong jumlah karyawannya.

Baru-baru ini Benjamin bersama stafnya juga membagikan sebuah video berdurasi 20 detik yang mengucapkan terima kasihnya kepada pekerja medis untuk melawan Covid-19.

Dia juga mengatakan, "Tetap di rumah atau memilih berdansa bersama kami."