Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Pengalaman Seorang Wanita Punya Tetangga Islamofobik: 30 Tahun Mengira Hubungan Baik-baik Saja, Ternyata Diam-diam Jadi Bahan 'Tertawaan' di Media Sosial

By Khaerunisa, Sabtu, 23 Mei 2020 | 08:36 WIB

(Ilustrasi) Kisah pilu punya tetangga Islamofobik

Baca Juga: Ingin Coba Keseruan Berbeda Selama 'Di Rumah Saja'? Yuk Tebak Teka-teki Gambar Berikut Ini

Nabeelah menceritakan bahwa sejak demografis tempat tersebut bergeser menjadi beragam penghuninya.

Ia tak melihat ada masalah, bahkan menyebutnya penuh warna karena orang-orang memiliki rasa kebersamaan yang kuat, ramah, dan saling membantu.

Sang tetangga June, yang ditinggal sang suami Nigel, memiliki dua orang putra yang lebih tua, mereka telah menikah dan pindah, namun sesekali mampir dan selalu menyapa keluarga Nabeelah atau minum teh bersama.

Bagi keluarga Nabeelah, menjaga hubungan baik dengan tetangga sudah menjadi bagian dari budaya dan agama.

Baca Juga: Takut Melar Karena Kalap Makan di Hari Lebaran? Makan Pepaya Selama 5 Hari Dijamin Langsing Seketika Setelah Lebaran, Simak Tipsnya

Oleh karena itu Nabeelah dibiasakan oleh orangtuanya hal tersebut, misalnya sang ibu akan selalu mengirimnya untuk berkeliling memeriksa apakah June memiliki makanan atau butuh untuk berbelanja, mengambil resep di apotek, dan hal lainnya.

Bahkan, Nabeelah menyebut June sebagai teman tertua dan terlucunya.

Mereka sering saling mengobrol sambil minum teh bersama.

"Dia juga mengajari saya cara membuat pai apel dan membuat bubur 'dengan benar'," kenang Nabeelah.