Ketika pasukan ISIS merajalela di Irak-Suriah mereka juga jadi sasaran pembataian ISIS.
Oleh karena itu suku Kurdi membentuk pasukan gerilya dan sudah kenyang asam garam pertempuran.
Perempuan korban budak seks ISIS yang bergabung dengan gerilyawan Kurdi kemudian mendapatkan pelatihan militer dan berhasil dicetak menjadi penembak jitu (sniper) mumpuni.
Ia kemudian bergabung dengan kekuatan tempur para perempuan Kurdi lainnya dan menjadi kombatan yang tangguh.
Hadiah istimewa bagi rekan-rekan perempuan yang semula korban budak seks ISIS adalah ketika tembakan jitunya berhasil menjungkalkan komandan pasukan ISIS.
Komandan itu dikenal sebagai Abu Anas, yang pernah membuatnya jadi budak seks.