Penulis
Intisari-Online.com - Ketahui gejala-gejala usu buntu. Penyakit usus buntu tidak boleh dibiarkan karena akan semakin memperburuk keadaan dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari lebih dini saat kita menderita penyakit ini.
Jangan sampai Anda mengabaikan gejala-gejala yang muncul dan menganggapnya sebagai ketidaknyamanan biasa.
Dalam kasus tertentu, usus buntu yang pecah dapat menyebabkan infeksi berat pada rongga perut.
Baca Juga: Pastikan Si Kecil Tidak Mengalaminya, Ini Gejala Usus Buntu pada Anak
Komplikasi serius ini kemudian dapat menyebabkan infeksi darah yang berpotensi fatal yang disebut sepsis.
Prosedur standar penyakit ini adalah mengangkat radang usus buntu melalui pembedahan.
Ada kalanya ini bisa dilakukan dengan tindakan pembedahan yang tidak terlalu invasif yang dikenal dengan laparoskopi.
Lalu, bagaiamana mengetahui kita menderita radang usus buntu atau tidak?
Berikut gejala penyakit usus buntu dikutip dari Kompas.com yang melansir Boldsky:
1. Sakit perut sebelah kanan, tapi apa khasnya?
Usus buntu terletak di sisi kanan bawah perut kita. Saat meradang, Anda akan merasakan sakit di area tersebut.
Tak pelak banyak orang yang saat mengalami sakit perut di sebelah kanan menduga dirinya sedang sakit usus buntu.
Namun, Anda perlu cermat. Berbeda dari sakit perut biasa, nyeri pada penyakit usus buntu biasanya dimulai dari bagian sekitar pusat.
Lantas, rasa sakit tersebut menjalar ke sisi kanan perut penderitanya.
Terkadang, nyerinya juga terasa sampai ke perut sebelah kiri.
Nyeri pada usus buntu cenderung terasa saat digunakan untuk jalan, menggerakkan perut, tertawa, batuk, bersin, bahkan saat naik kendaraan melintasi jalanan bergelombang.
Rasa sakit tersebut bisa intens dalam rentang beberapa jam. Saking sakitnya, terkadang sampai membangunkan penderita yang sedang tidur nyenyak.
2. Demam dan menggigil
Saat infeksi yang menyerang usus buntu kondisinya sudah parah, suhu tubuh akan meningkat.
Selain demam, terkadang beberapa penderitanya sampai menggigil.
3. Mual dan muntah
Mual dan muntah bukan hanya gejala klasik gangguan lambung.
Saat usus buntu seseorang meradang, timbul gejala mual disertai muntah.
Berbeda dengan gejala gangguan lambung, mual dan muntah pada penderita penyakit usus buntu bisa berlangsung lebih dari 12 jam.
Baca Juga: Teka-teki Matematika Lucu Penghilang Kebosanan, Coba Jawab Yuk!
4. Tidak nafsu makan
Kehilangan nafsu makan, bersamaan dengan sakit perut yang parah dan muntah bisa jadi tanda utama usus buntu meradang.
Penderita usus buntu kerap tidak nafsu makan karena perutnya terasa begah dan kembung.
Umumnya, kembung atau begah yang dirasakan penderita usus buntu bisa berlangsung lama, bahkan setelah digunakan beristirahat pada malah hari.
Hal itu disebabkan tubuh kesulitan mengeluarkan gas, penanda ada masalah di usus.
Baca Juga: Hadapi Corona: Makanan yang Sebaiknya Tidak Dibeli dalam Jumlah Besar
5. Kebingungan dan disorientasi
Radang usus buntu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami bingung dan disorientasi.
Hal itu menjadi pertanda, infeksi di tubuh Anda semakin memburuk.
Pasalnya, infeksi menguras banyak energi di tubuh, termasuk oksigen.
Dalam kondisi seperti itu, otak jadi kekurangan pasokan oksigen. Fungsi otak jadi terganggu.
6. Diare dan sembelit
Diare dan sembelit mungkin jadi salah satu penyakit yang cukup banyak menyerang kita.
Namun, jika diare dan sembelit dibarengi dengan sakit perut yang parah selama dua sampai tiga hari, Anda perlu curiga itu gejala radang usus buntu.
Tak kalah penting, pantau jika ada lendir di tinja Anda disertai sakit perut di sebelah kanan.
Bisa jadi, usus buntu Anda sudah pecah.